JAKARTA. Beredarnya sejumlah nama-nama calon menteri yang terindikasi kasus dugaan korupsi sebagaimana hasil penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harusnya membuat Presiden Joko Widodo mengevaluasi lebih lanjut menteri pilihannya. Relawan Jokowi sekaligus Direktur Executive Energy Watch Ferdinand Hutahaean mengatakan, masuknya nama Ketua Tim Transisi Rini Soemarno sebagai kandidat kuat Menteri BUMN mengindikasikan bahwa Presiden Joko Widodo sepertinya takluk pada kekuatan pemodal dalam menyusun kabinetnya. Menurutnya, sekitar 25% kabinet diperkirakan akan diisi oleh sosok yang memang menjadi pemain penting dan pemodal utama yang mendukung kampanye Jokowi dan Jusuf Kalla.
"Saya melihat dan memperhatikan memang ada indikasi kuat bahwa Presiden RI Joko Widodo sepertinya takluk pada kekuatan pemodal dalam menyusun kabinetnya. Mungkin sekitar 25 persen kabinet akan diisi oleh sosok yang memang menjadi pemain penting dan pemodal utama selama kampanye," kata Ferdinand Hutahaean melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (23/10). Menurutnya, secara personal Rini Soemarno sebenarnya sosok yang memiliki kapabilitas namun Rini juga bukanlah orang yang sukses memimpin Astra dan ketika menjadi Menteri Perindustrian kinerjanya juga dinilai kurang memuaskan. "Dari sisi integritas diragukan. Terutama sisi loyalitas, saya tidak yakin Rini akan loyal pada Jokowi justru lebih loyal pada Megawati. Tentu ini sangat tidak bagus ke depan," tegasnya. Ferdinand menuturkan bahwa inilah realita politik yang harus dijalani oleh seorang Presiden rakyat. Ia berharap Rini tidak lagi menggunakan posisinya untuk meraup keuntungan pribadi melainkan bekerja untuk rakyat.