Relawan Prabowo serahkan bukti salah input situng KPU ke Bawaslu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menangani bidang informasi teknologi mendatangi Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat (3/5). 

Kedatangan mereka untuk menyerahkan barang bukti tercetak mengenai dugaan salah input data yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Data yang dimaksud adalah data yang digunakan KPU dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilu 2019. Relawan Prabowo-Sandi menduga dugaan kesalahan itu sebagai sebuah kecurangan. 

"Dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam hal ini adalah IT, sistem IT di KPU," ujar Koordinator relawan IT BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya di Gedung Bawaslu. 


Mustofa dan relawan Prabowo-Sandi lainnya menyerahkan barang bukti berupa 3.000 lembar print screen Situng KPU. Tim relawan mulai mengumpulkan data dan melakukan perbandingan sejak 19 April hingga 29 April 2019. Barang bukti tersebut dibawa menggunakan bundel dan sebuah kotak plastik. 

Menurut Mustofa, awalnya ditemukan 9.440 kali kesalahan data. Kemudian, angka dugaan kesalahan data terus bertambah hingga mencapai 73. 715 kali kesalahan data. Jumlah itu terdapat pada 477.021 tempat pemungutan suara (TPS) yang digunakan sebagai sampling

"Jumlah tingkat kesalahan 15,4 persen. Padahal TPS ada 810 sekian ribu. Kalau tidak berhenti, kecurangan bisa mencapai 30 persen," kata Mustofa. 

Menurut Mustofa, temuan tim IT relawan Prabowo-Sandi menunjukkan ada lima provinsi yang paling banyak terdapat kesalahan data. Masing-masing yakni, Jawa Tengah 7.666 kali, Jawa Timur 5.826, Sumatera Utara 4.327, Sumatera Selatan 3.296 dan Sulawesi Selatan 3.219 kali. 

Bentuk-bentuk kesalahan data 

Menurut Mustofa, terdapat beberapa bentuk kesalahan data yang ditemukan. Misalnya, antara total suara dan kehadiran pemilih tidak sesuai jumlahnya. Seharusnya, total suara sama dengan dengan jumlah kehadiran. Kemudian, suara total tidak cocok jika dibandingkan dengan suara sah maupun tidak sah.  Semestinya, menurut Mustofa, jika suara sah dan tidak sah dijumlah, totalnya akan sama. Selain itu, terdapat temuan total suara sah kalau tidak sesuai antara jumlah paslon 01 dan 02. 

Kemudian, relawan Prabowo-Sandi juga menemukan data di mana jumlah pemilih di satu TPS mencapai 400 pemilih. Padahal, satu TPS jumlah pemilih dibatasi hanya 300 daftar pemilih tetap. 

Penjelasan KPU 

KPU mencatat, hingga Rabu (1/5), terjadi kesalahan entry data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) sebanyak 199 kali. Kesalahan yang dimaksud ialah ketidakcocokan antara data scan formulir C1 dengan entry data di Situng. Kesalahan tersebut berupa pengurangan jumlah suara paslon atau penambahan jumlah suara paslon. 

Temuan kesalahan ini ada yang berasal dari laporan masyarakat, ada pula yang berdasarkan pengawasan KPU. Dari jumlah kesalahan entry ini, sebanyak 176 kesalahan telah diperbaiki. 

Sisanya, 23 masih dalam proses perbaikan. Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, Situng hanya alat bantu yang dipilih oleh KPU untuk memberikan informasi yang cepat terkait penghitungan suara kepada masyarakat. Jika ditemukan kesalahan entry data, hal itu bukan berarti curang, melainkan human error. (Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Relawan Prabowo Serahkan 3.000 Lembar Bukti Salah Input Situng KPU ke Bawaslu"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .