KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga telur dan daging ayam belakangan ini naik tinggi. Tentu saja ini menjadi sentimen cukup positif untuk emiten perunggasan (poultry). Tak heran, harga sahamnya ikut melejit. Rupanya, dari sisi pasokan ternyata minim. Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk (RELI) Anissa Septiwijaya menilai, adanya permintaan yang lebih tinggi di tahun ini namun tidak disertai dengan pasokan memadai, membuat harga daging ayam dan telur meningkat meskipun lebaran telah usai. "Salah satu penyebab turunnya produktivitas tersebut merupakan dampak dari adanya pembatasan impor GPS (Grand parent Stock) di tahun lalu, sehingga imbasnya baru terasa di tahun ini," ujar Anissa, Kamis (26/7).
RELI: Banyak sentimen positif, saham emiten poultry layak dikoleksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga telur dan daging ayam belakangan ini naik tinggi. Tentu saja ini menjadi sentimen cukup positif untuk emiten perunggasan (poultry). Tak heran, harga sahamnya ikut melejit. Rupanya, dari sisi pasokan ternyata minim. Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk (RELI) Anissa Septiwijaya menilai, adanya permintaan yang lebih tinggi di tahun ini namun tidak disertai dengan pasokan memadai, membuat harga daging ayam dan telur meningkat meskipun lebaran telah usai. "Salah satu penyebab turunnya produktivitas tersebut merupakan dampak dari adanya pembatasan impor GPS (Grand parent Stock) di tahun lalu, sehingga imbasnya baru terasa di tahun ini," ujar Anissa, Kamis (26/7).