SINGAPURA. Harga emas tergelincir seiring menguatnya mata uang dollar AS. Pasar cemas, bailout kedua Yunani tidak mampu mengakhiri krisis utang Eropa. Sentimen tersebut memicu melemahnya euro terhadap dollar AS, sehingga menyurutkan permintaan emas sebagai safe haven.Emas di pasar spot tergerus 0,2% ke level US$ 1.755,50 per ons troy pada pukul 14.18 di Singapura. Padahal, kemarin harga si kuning ini melejit sebesar 1,4%. Itu kenaikan terbesar sejak 7 Februari. Sementara itu, emas batangan untuk pengiriman April bergulir tipis ke level US$ 1.757 per ons troy di Comex, New York. Menteri keuangan Uni Eropa telah menyetujui paket bantuan senilai 130 milia euro untuk Yunani. Namun, Deputi Gubernur Bank of England Charlie Bean mengungkapkan, bailout tersebut kemungkinan tidak cukup untuk mengakhiri krisis utang. Nick Trevethan, senior strategi komoditas di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. menilai, surutnya minat investor untuk masuk ke pasar (risk appetite) sejak kemarin terlihat dari penguatan dollar. "Sumber persoalannya adalah risk appetite, yang didasarkan pada penilaian ulang terhadap keberadaan bailout Yunani. Ini yang mempengaruhi dollar dan emas," ujarnya, hari ini. Hari ini, euro melemah terhadap dollar AS di level US$ 1,3225 per euro, dibanding posisi kemarin di US$ 1,3293 per euro.
Reli harga emas terganjal penguatan dollar
SINGAPURA. Harga emas tergelincir seiring menguatnya mata uang dollar AS. Pasar cemas, bailout kedua Yunani tidak mampu mengakhiri krisis utang Eropa. Sentimen tersebut memicu melemahnya euro terhadap dollar AS, sehingga menyurutkan permintaan emas sebagai safe haven.Emas di pasar spot tergerus 0,2% ke level US$ 1.755,50 per ons troy pada pukul 14.18 di Singapura. Padahal, kemarin harga si kuning ini melejit sebesar 1,4%. Itu kenaikan terbesar sejak 7 Februari. Sementara itu, emas batangan untuk pengiriman April bergulir tipis ke level US$ 1.757 per ons troy di Comex, New York. Menteri keuangan Uni Eropa telah menyetujui paket bantuan senilai 130 milia euro untuk Yunani. Namun, Deputi Gubernur Bank of England Charlie Bean mengungkapkan, bailout tersebut kemungkinan tidak cukup untuk mengakhiri krisis utang. Nick Trevethan, senior strategi komoditas di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. menilai, surutnya minat investor untuk masuk ke pasar (risk appetite) sejak kemarin terlihat dari penguatan dollar. "Sumber persoalannya adalah risk appetite, yang didasarkan pada penilaian ulang terhadap keberadaan bailout Yunani. Ini yang mempengaruhi dollar dan emas," ujarnya, hari ini. Hari ini, euro melemah terhadap dollar AS di level US$ 1,3225 per euro, dibanding posisi kemarin di US$ 1,3293 per euro.