Reli IHSG terhenti akibat aksi profit taking



JAKARTA. Laju reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan kemarin akhirnya terhenti pada perdagangan, Senin (7/3). Aksi ambil untung alias profit taking bikin IHSG keok.

Mengacu data RTI menunjukkan, indeks berakhir 0,40% atau 19,308 poin ke level 4.831,57 poin pukul 16.14 WIB.

Tercatat 122 saham bergerak turun, 170 saham bergerak naik, dan 97 saham stagnan. Perdagangan awal pekan ini melibatkan 5,22 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,49 triliun.


Enam indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Di antaranya, barang konsumsi turun 2,19%, manufaktur turun 1,68%, dan industri dasar turun 0,75%.

Sementara, sektor yang menghijau antara lain, pertambangan naik 4,13%, pertanian naik 1,82%, dan keuangan naik 0,50%.

Meski memerah, aksi beli asing masih mewarnai perdagangan hari ini. Di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 525,645 miliar dan net buy asing dikeseluruhan perdagangan Rp 502,001 miliar.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 4,66% ke Rp 920, PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 4,22% ke Rp 795, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 3,17% ke Rp 105.500.

Sedangkan, saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 11,64% ke Rp 6.475, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 9,56% ke Rp 745, dan PT vale Indonesia Tbk (INCO) naik 8,99% ke Rp 1.940.

Di sisi lain, bursa Asia menghijau kecuali Jepang seiring lonjakan minyak ke level di atas US$ 36 per barel. Indeks MSCI Asia Pacific tidak termasuk bursa saham Jepang naik 0,3 % ke level 400,36 pada pukul 05:15 sore waktu Tokyo.

Serupa, bursa Eropa juga sumringah ke level tertinggi sejak Januari pasca membukukan reli mingguan terpanjang sejak Oktober. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,1% pukul 08:17 pagi waktu London, dengan produsen energi dan penambang meningkat tajam seiring penguatan minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto