Reli mengakhiri pekan terburuk pasar saham global



SINGAPURA. Pekan terburuk untuk pasar saham global dalam dua bulan terakhir diakhiri dengan catatan positif. Hal ini dipicu oleh optimisme pada kekuatan ekonomi global sehingga berhasil meredam kecemasan mengenai memanasnya kondisi geopolitik dan rencana kenaikan suku bunga AS.

Sepanjang pekan lalu, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 1,4%, setelah ditutup dengan reli 0,9% pada akhir pekan. Sementara, indeks MSCI All-Country World tergerus 2% selama transaksi perdagangan lima hari, terbesar sejak 1 Agustus lalu.

Penurunan juga terlihat pada indeks Russell 2000 yang turun 2,4%. Sedangkan indeks MSCI Emerging Markets merosot 2,8%, menuju penurunan bulanan terburuk sejak Januari lalu.


Di Eropa, Stoxx 600 tergerus 1,8% dan mengakhiri transaksi akhir pekan 2,1% lebih rendah di bawah level tertingginya dalam enam tahun terakhir. Sedangkan indeks MSCI Asia Pacific turun 1,7% pada periode yang sama.  

"Saat ini, investor tengah mencari-cari alasan. Setelah mengalami kenaikan tinggi, investor akan menekan tombol jual karena minimnya faktor kenaikan. Namun, acapkali pasar didera aksi jual, buyer masuk kembali. Anda akan melihat kita tidak akan masuk ke pasar bearish," jelas Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian investor saat ini. Pertama, investor akan menganalisa apakah pertumbuhan ekonomi cukup kuat menghadapi kenaikan suku bunga acuan. Seperti yang diketahui, the Fed pernah bilang, waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga bisa dipercepat jika data ekonomi terus melampaui ekspektasi.

Kedua, kecemasan akan suku bunga ini mengerek performa dollar. Bahkan posisi dollar melesat ke level tertingginya dalam empat tahun terakhir. Saat ini, penguatan dollar sudah memasuki pekan keempat. Keperkasaan dollar ini yang menyebabkan indeks MSCI Emerging Market kembali melorot untuk pekan ketiga. Indeks acuan emerging market tersebut sudah ambles 5,8% di sepanjang September.

Ketiga, data ekonomi negara-negara Eropa tidak memuaskan. Ambil contoh, tingkat kepercayaan bisnis Jerman jatuh melampaui prediksi pada September. Selain itu, indeks manufaktur Eropa melorot ke level terendah sejak Juli 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News