NEW YORK. Bursa AS dibuka menguat pada transaksi perdagangan hari ini (18/7). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.34 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% menjadi 1.965,86. Saham Google melompat 3,2% setelah merilis pendapatan yang melampaui estimasi analis. Sentimen ini berhasil menenggelamkan kecemasan investor mengenai krisisi di Ukraina dan Timur Tengah. Pergerakan saham lain yang turut mempengaruhi bursa AS antara lain: General Electric Co naik 0,4%, IBM turun 0,4%, dan Advanced Micro Devices Inc anjlok 19%. "Tingkat ketidakpastian di pasar saham akan semakin tinggi apalagi setelah peristiwa penembakan rudal ke pesawat Malaysia Airlines," papar Nick Skimming dari Ashburton Ltd. Namun, dia menambahkan, kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti Google akan menahan penurunan indeks acuan AS. "Perekonomian AS cukup baik saat ini, apalagi dengan hasil kinerja sejumlah emiten yang positif," imbuhnya. Catatan saja, kemarin, indeks S&P 500 anjlok 1,2% akibat sentimen Ukraina dan Timur Tengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reli saham Google menenggelamkan sentimen Ukraina
NEW YORK. Bursa AS dibuka menguat pada transaksi perdagangan hari ini (18/7). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.34 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% menjadi 1.965,86. Saham Google melompat 3,2% setelah merilis pendapatan yang melampaui estimasi analis. Sentimen ini berhasil menenggelamkan kecemasan investor mengenai krisisi di Ukraina dan Timur Tengah. Pergerakan saham lain yang turut mempengaruhi bursa AS antara lain: General Electric Co naik 0,4%, IBM turun 0,4%, dan Advanced Micro Devices Inc anjlok 19%. "Tingkat ketidakpastian di pasar saham akan semakin tinggi apalagi setelah peristiwa penembakan rudal ke pesawat Malaysia Airlines," papar Nick Skimming dari Ashburton Ltd. Namun, dia menambahkan, kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti Google akan menahan penurunan indeks acuan AS. "Perekonomian AS cukup baik saat ini, apalagi dengan hasil kinerja sejumlah emiten yang positif," imbuhnya. Catatan saja, kemarin, indeks S&P 500 anjlok 1,2% akibat sentimen Ukraina dan Timur Tengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News