Reliance Geber Fasilitas Margin Trading di 2010



JAKARTA. PT Reliance Securities Tbk (RELI) berniat meningkatkan nilai transaksi margin di 2010. Maklumlah, transaksi margin mendatangkan fee yang tinggi.

Reliance menyiapkan dana hingga Rp 80 miliar untuk pembiayaan transaksi margin selama tahun ini. Target pembiayaan transaksi margin Reliance naik 60% dibanding pembiayaan transaksi margin tahun lalu sebesar Rp 50 miliar.

Orias Petrus Moedak, Presiden Direktur Reliance Securities, menyatakan, target pembiayaan transaksi margin dikerek naik karena Reliance mengoperasikan fasilitas online trading bernama ReliTrade mulai 2010. "Kami memperkirakan jumlah nasabah akan meningkat dari 4.000 nasabah pada akhir 2009 menjadi 5.000 nasabah," ujar Orias di sela-sela peluncuran ReliTrade di Jakarta, Senin (22/2).


Wakil Presdir Reliance Nicky Hogan menambahkan, Reliance juga akan membuka lima kantor cabang baru. Masing-masing di Bali, Medan, Solo, dan beberapa kota lain di Pulau Jawa. Tentu, kantor cabang baru itu bisa mendatangkan nasabah baru.

Orias bilang, dana yang digunakan untuk membiayai transaksi margin bakal berasal dari kas internal perusahaan. Akhir tahun lalu, Reliance menyisihkan dana untuk transaksi margin sebesar Rp 50 miliar. Lalu, masih ada dana sebesar Rp 66 miliar yang tersisa di kas Reliance. Dus, Orias menilai perusahaannya belum perlu menerbitkan obligasi untuk membiayai rencana tersebut.

Akuisisi Bank

Akhir tahun lalu sempat terdengar kabar Reliance berencana menerbitkan obligasi. Pasalnya, Reliance berniat membeli satu bank. Namun, rencana itu tak kunjung terlaksana. Padahal, Reliance sudah menyiapkan dana hingga Rp 130 miliar untuk mengakuisisi bank yang berstatus emiten BEI itu. Dana yang disiapkan untuk aksi korporasi itu berasal dari penjualan saham properti milik Reliance.

"Ada dua bank yang menjadi pilihan kami, dan kami masih negosiasi soal harga," ujar Orias. Namun dia masih enggan menyebutkan nama kedua bank yang tengah menjadi incaran. Reliance ingin menjadi pemegang saham pengendali di salah satu bank tersebut. Orias bilang, Reliance mengakuisisi bank untuk menopang kinerja usaha perantara dagang (brokerage) dan manajer investasi.

Tahun lalu, laba bersih Reliance yang belum diaudit mencapai Rp 30 miliar. Namun, karena telah menjual beberapa portofolio sahamnya, Reliance diperkirakan mampu mendulang laba bersih hingga Rp 60 miliar. Artinya, laba Reliance tahun lalu melejit 600% dibanding laba 2008, yaitu Rp 10 miliar.

Kontribusi terbesar terhadap laba Reliance di tahun 2009 berasal dari penjualan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR). "Laba dari penjualan saham mencapai Rp 40 miliar. Dan sekitar 90% berasal dari penjualan saham BUMI," ujar Orias.

Reliance juga membukukan pendapatan sebesar Rp 15 miliar dari bunga pembiayaan margin. Dengan meningkatnya pembiayaan transaksi margin dan pertambahan jumlah nasabah, Reliance menargetkan laba bersihnya naik 20% pada 2010 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test