JAKARTA. Transaksi margin marak lagi. Perusahaan sekuritas pun mulai menggenjot pembiayaan transaksi margin. Contohnya, PT Reliance Securities Tbk (RELI), yang menaikkan target pembiayaan transaksi margin dari Rp 80 miliar menjadi Rp 100 miliar pada tahun ini. "Kuartal pertama belum berakhir tapi kami sudah menyalurkan Rp 50 miliar pada transaksi margin," jelas Wakil Presiden Direktur Reliance Nicky Hogan kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Karenanya, Reliance meningkatkan target pembiayaan transaksi margin sebesar 25% dari target awal jadi Rp 100 miliar. Dia bilang, transaksi margin sempat dilarang di Bursa Efek Indonesia (BEI) ketika indeks saham anjlok dan kondisi pasar memburuk akibat krisis finansial global pada dua tahun lalu. "Begitu keran transaksi margin dilonggarkan, peminatnya cukup besar. Apalagi kondisi bursa saat ini jauh lebih baik," ujar Nicky.
Reliance Kerek Target Transaksi Margin
JAKARTA. Transaksi margin marak lagi. Perusahaan sekuritas pun mulai menggenjot pembiayaan transaksi margin. Contohnya, PT Reliance Securities Tbk (RELI), yang menaikkan target pembiayaan transaksi margin dari Rp 80 miliar menjadi Rp 100 miliar pada tahun ini. "Kuartal pertama belum berakhir tapi kami sudah menyalurkan Rp 50 miliar pada transaksi margin," jelas Wakil Presiden Direktur Reliance Nicky Hogan kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Karenanya, Reliance meningkatkan target pembiayaan transaksi margin sebesar 25% dari target awal jadi Rp 100 miliar. Dia bilang, transaksi margin sempat dilarang di Bursa Efek Indonesia (BEI) ketika indeks saham anjlok dan kondisi pasar memburuk akibat krisis finansial global pada dua tahun lalu. "Begitu keran transaksi margin dilonggarkan, peminatnya cukup besar. Apalagi kondisi bursa saat ini jauh lebih baik," ujar Nicky.