KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar asuransi jiwa masih memiliki potensi bisnis yang besar. Untuk menangkap peluang yang ada, PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia alias Reliance Life pun menyiapkan sejumlah strategi. Direktur Reliance Life Gideon Heru Prasetya mengatakan, perusahaan akan memberi fokus yang cukup besar pada kalangan menengah ke bawah. Alasannya, jumlah populasi mereka merupakan yang tertinggi. Selain itu, kalangan milenial pun mulai diberi perhatian oleh perusahaan. Pasalnya, kalangan ini dinilai bakal jadi penggerak roda ekonomi dalam beberapa tahun ke depan. Untuk itu, perseroan pun menyiapkan sejumlah langkah untuk menggempur pasar ini. Di antaranya proses bisnis yang lebih cepat sehingga bisa memenuhi ekspektasi dari kalangan tersebut. "Karena itu mulai tahun ini kami akan lakukan digitalisasi di proses bisnis agar bisa lebih cepat," kata Gideon, Rabu (14/3). Di samping itu, kalangan milenial pun disebutnya punya kebutuhan yang berbeda terhadap manfaat dari produk asuransi. Karena itu, pihaknya juga akan merancang ulang produk-produk lama yang dimiliki sehingga bisa lebih memenuhi kebutuhan tersebut. Penetrasi yang lebih dalam juga akan dilakukan Reliance Life kepada calon nasabah yang berasal dari kalangan komunitas. Dengan memaksimalkan komunitas, perseroan optimistis bisa mendapatkan potensi bisnis yang efisien karena terdiri dari jumlah anggota yang cukup besar. Sebagai catatan, sepanjang 2018 ini Reliance Life mengincar pertumbuhan premi di angka 40% dari realisasi tahun lalu. Sedangkan selama 2017, perseroan ini mengantongi premi sebanyak Rp 380 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reliance Life bidik segmen menengah ke bawah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar asuransi jiwa masih memiliki potensi bisnis yang besar. Untuk menangkap peluang yang ada, PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia alias Reliance Life pun menyiapkan sejumlah strategi. Direktur Reliance Life Gideon Heru Prasetya mengatakan, perusahaan akan memberi fokus yang cukup besar pada kalangan menengah ke bawah. Alasannya, jumlah populasi mereka merupakan yang tertinggi. Selain itu, kalangan milenial pun mulai diberi perhatian oleh perusahaan. Pasalnya, kalangan ini dinilai bakal jadi penggerak roda ekonomi dalam beberapa tahun ke depan. Untuk itu, perseroan pun menyiapkan sejumlah langkah untuk menggempur pasar ini. Di antaranya proses bisnis yang lebih cepat sehingga bisa memenuhi ekspektasi dari kalangan tersebut. "Karena itu mulai tahun ini kami akan lakukan digitalisasi di proses bisnis agar bisa lebih cepat," kata Gideon, Rabu (14/3). Di samping itu, kalangan milenial pun disebutnya punya kebutuhan yang berbeda terhadap manfaat dari produk asuransi. Karena itu, pihaknya juga akan merancang ulang produk-produk lama yang dimiliki sehingga bisa lebih memenuhi kebutuhan tersebut. Penetrasi yang lebih dalam juga akan dilakukan Reliance Life kepada calon nasabah yang berasal dari kalangan komunitas. Dengan memaksimalkan komunitas, perseroan optimistis bisa mendapatkan potensi bisnis yang efisien karena terdiri dari jumlah anggota yang cukup besar. Sebagai catatan, sepanjang 2018 ini Reliance Life mengincar pertumbuhan premi di angka 40% dari realisasi tahun lalu. Sedangkan selama 2017, perseroan ini mengantongi premi sebanyak Rp 380 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News