Reliance Securities beli 20% Bank Kesejahteraan



JAKARTA. Siapa sangka sebuah perusahaan sekuritas bisa mengakuisisi bank. Tapi, inilah yang kini terjadi. Sekuritas yang dimaksud adalah Reliance Securities. Perusahaan sekuritas dengan sandi saham RELI mengakuisisi 20% saham Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE).

Dalam keterangan yang diterima KONTAN, Kamis (8/1), Reliance merogoh kocek Rp 60 miliar untuk akusisi Bank Kesejahteraan Ekonomi tersebut. Bahkan, Reliance berniat untuk menjadi pemegang saham pengendali sampai maksimum yang diperbolehkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau dalam kisaran 40%, dalam waktu dekat.

Asal tahu saja, Bank Kesejahteraan adalah bank umum yang fokus terhadap layanan keuangan dan kesejahteraan pegawai pemerintah dan keluarga pegawai tersebut. Saat ini, pemegang saham Bank Kesejahteraan Ekonomi adalah Induk Koperasi Pegawai Republik (IKPRI), Recapital Advisors, dan Taspen.


Bank Kesejahteraan Ekonomi didirikan pada tahun 1992 oleh Prof Sumitro Djojohadikusumo, arsitek utama kebijakan ekonomi Indonesia, ketika beliau menjadi Ketua IKPRI. Pada akhir tahun 2013, BKE memiliki aset sebesar Rp 3,025 triliun dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 304 miliar. 

Saat ini BKE memiliki total 13 kantor cabang utama dan pembantu. Dan melalui kemitraan dengan IKPRI, cakupan BKE mencapai semua 34 provinsi di Indonesia dan memiliki akses ke lebih dari 10.000 koperasi dan 1,8 juta anggota pegawai negeri di seluruh Indonesia. 

Sementara, Reliance Securities merupakan anak usaha dari Reliance Capital Management (RCM). Anton Budidjaja, Presiden Direktur RCM mengatakan, akuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi menandakan pencapaian tujuan jangka panjang strategis dari RCM untuk menjadi lembaga jasa keuangan yang lengkap atau biasa disebut sebagai supermarket keuangan di tahun 2015 ini.

"Kesabaran dan kerja keras bertahun-tahun kami akhirnya terbayar. Ini adalah perjalanan yang sangat panjang. Dalam 10 tahun terakhir, kami telah secara aktif mencari bank yang sesuai tidak hanya dengan model bisnis kami, tetapi juga dengan folus segmentasi kami di pasar massal," tutur Anton.

Saat ini, RCM memiliki tiga pilar utama usaha, yakni investasi (pialang sekuritas dan manajemen aset), perlindungan (kesehatan, asuransi umum dan jiwa) dan pembiayaan (multifinance dan sekarang perbankan). Bersama dengan bisnis RCM tersebut, Anton yakin BKE dapat menciptakan sinergi yang maksimal dan membantu segmen menengah ke menengah bawah untuk mencapai harapan dan impian keuangan mereka.

Fokus utama BKE di pasar ritel adalah pegawai pemerintah, sebagian besar dari mereka berada dalam segmen pendapatan menengah ke menengah bawah. "Segmen ini sejalan dengan visi dan misi Reliance untuk menyediakan akses layanan keuangan untuk pasar massal," tutur Nicky Hogan, Presiden Direktur Reliance Securities. 

Segmen tersebut, lanjut Nicky, secara historis tidak terlayani dengan baik oleh bank-bank besar dan kami berpikir bahwa BKE berpotensi bisa menjadi salah satu pemain utama di sini. Dan bersama-sama dengan IKPRI dan Taspen sebagai pemegang saham, Nicky yakin pihaknya dapat memberikan layanan tidak hanya untuk pegawai negeri yang aktif, tetapi juga untuk pensiunan pegawai negeri. 

"Ini adalah potensi pangsa pasar yang menarik dengan populasi total gabungan sekitar 4,5 juta karyawan aktif dan pensiunan dengan pendapatan yang stabil," jelas Nicky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia