Reliance Tiru Strategi Tosco dan Valero



MUMBAI. Akuisisi LyondellBasell Industries AF dinilai menguntungkan Reliance Indutries Ltd. Perusahaan eksplorasi dan penyulingan minyak milik Mukesh Ambani ini sudah mengajukan harga pembelian Lyondell senilai US$ 12 miliar.

Menurut Ann Kohler, Analis Caris & Co di New York, kondisi pasar saat ini memihak ke pembeli. Ia mengingatkan, transaksi akuisisi Lyondell oleh Reliance sama seperti pembelian Tosco dan Valero oleh O'Malley dan Bill Greehey. Alhasil, strategi pembelian LyondellBasell ini seperti meniru pembelian dua pengusaha minyak itu.

Nilai pasar kilang-kilang minyak jatuh setelah resesi global yang memangkas permintaan bensin dan solar di dunia. Keadaan ini pernah terjadi pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.


LyondellBasell mempunyai kapasitas produksi 270.000 barrel per hari. John Parry, Vice President Norwich Connenticut, menuturkan, jika ingin membangun sendiri kilang yang mirip dengan fasilitas milik Lyondell di Houston, Amerika Serikat (AS), Reliance harus mengeluarkan uang setidaknya US$ 5 miliar.

Kepala Senior Konsultan Energi Purvin & Gertz di Singapura, Victor Shum, menilai, akuisisi akan menguntungkan Reliance. "Tak mungkin membangun kilang baru di AS," kata Shum.

Berbagai aturan, seperti izin lingkungan menghambat pembangunan kilang baru di AS. "Pembangunan kilang yang besar di AS, terakhir kali berlangsung pada tahun 1976," ujar sumber di Departemen Energi AS. Kilang milik Marathon Oil itu berada di Garyville, Lousiana dengan kapasitas 256.000 barel per hari.

Tak heran, China Petroleum & Chemical Corp dan Buyout TPG lantas mempertimbangkan tawaran murah Relliance ini. "Mereka menantang tawaran Reliance," kata sumber yang tahu masalah ini.

Akuisisi kilang di luar negeri merupakan kunci Reliance untuk meningkatkan pendapatan. Dengan membeli LyondellBassel, Reliance bisa memperluas jaringan pemasaran ke AS dan Eropa.

Editor: Dikky Setiawan