Relikui Rambut Orang Kudus Beato Carlo Acutis Ditempatkan di Unika Atma Jaya



KONTAN.CO.ID - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) dengan suka cita menyambut anggota tubuh orang suci atau biasa disebut sebagai relikui di kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. Relikui tersebut berupa rambut dari Beato Carlo Acutis, yang akan segera dikanonisasi sebagai orang kudus (Santo) pertama generasi millenial.

Carlo Acutis adalah anak muda yang lahir di London, 3 Mei 1991. Sejak kecil, Carlo setiap hari secara rutin datang ke gereja dan mengajak orang tuanya untuk melakukan perjumpaan dengan Tuhan dalam Ekaristi dan di dalam doa sederhana. Selain itu, Carlo juga senang menggunakan internet untuk membuat konten tentang cerita berbagai mukjizat Ekaristi agar banyak orang dapat mengenal Yesus.

Relikui Carlo di Unika Atma Jaya merupakan yang pertama dan hingga saat ini merupakan satu-satunya relikui kelas 1 Carlo di Indonesia. Seremoni relikui ini dilaksanakan melalui penghormatan publik dalam Misa Votif Carlo Acutis pada Jumat (05/07/2024) di Kapel Santo Albertus Magnus Gedung Karol Wojtyla Lt. 13, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.


Misa dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dan dilakukan bersamaan dengan perayaan Ekaristi Jumat Pertama serta dihadiri lebih dari 500 orang.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi inspiratif bertajuk “New Way of Sainthood: Menjadi Kreatif dalam Kekudusan” yang dilaksanakan pada hari yang sama di Ballroom Yustinus lt. 15, Kampus Semanggi Unika Atma Jaya.

Diskusi berkonsep talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber ternama diantaranya Cliff Ariesta Tedyanto, Ancilla Betaria, Romo Andreas Subekti, Pr., dan Romo Frans Kristi A. P., Pr., yang merupakan pegiat sosial media serta para pastor yang memiliki perhatian mendalam dengan anak muda. Cliff Ariesta adalah lulusan Fakultas Psikologi, Unika Atma Jaya yang juga saat ini bergerak sebagai pegiat sosial media Katolik, merupakan pelopor diletakannya relikui Carlo Acutis ini di kampus almamaternya.

Talkshow yang dihadiri oleh lebih dari 400 peserta ini, diangkat sebagai wujud tanggung jawab Atma Jaya sebagai lembaga pendidikan yang bertugas membimbing dan dekat dengan anak muda. Relikui Beato Carlo Acutis menjadi simbol relevansi keunggulan kampus dalam perspektif pendampingan mahasiswa sebagai anak muda yang perlu untuk didampingi bersama. Sebagai lembaga pendidikan, Atma Jaya berkomitmen agar dapat menjadi tempat bertumbuh bersama para generasi muda.

“Ingatlah bahwa anak-anak muda adalah tanah yang kudus. Dan untuk memasukinya kita perlu menanggalkan alas kaki kita. Maka mari kita menjadi lebih rendah hati, mau mendengarkan orang-orang muda, mau ikut menangis bersama kita. Kita yakin bisa melakukan sesuatu yang baik untuk Gereja Katolik Indonesia dan sesama!” ujar Romo Frans Kristi, Pr saat memberikan benang merah mendalam sebagai pesan penutup diskusi untuk kita semua yang terlibat dalam melayani anak muda.

Gereja dan Unika Atma Jaya sama-sama memiliki visi untuk membangun karakter, dan menyiapkan generasi muda agar terlibat aktif memberikan kontibusinya untuk dunia. Kreativitas juga perlu di dorong dan dikembangkan agar para orang muda dapat mewujudkan keterlibatannya melalui aktivitas yang berdampak bagi diri sendiri, sesama, lingkungan, dan gereja. Hal ini tentunya juga dapat diselaraskan dengan situasi perkembangan jaman yang ada, seperti masifnya teknologi dan internet.

Teladan Carlo Acutis juga diwujudkan Unika Atma Jaya melalui program beasiswa Carlo Acutis untuk para pemuda Katolik yang terlibat aktif melayani di Gereja dan aktif dalam bermedia sosial. Bukan hanya itu, keunggulan utama lainnya adalah mahasiswa diberikan fasilitas pendampingan baik dalam proses belajar mengajar, pendampingan organisasi akademik dan non akademik, dan bahkan pendampingan spiritualitas.

Unika Atma Jaya berharap bahwa peringatan terhadap Carlo Acutis ini dapat menginspirasi generasi muda, khususnya milenial, untuk mendalami keimanan mereka.

Harapan lainnya yaitu agar generasi muda dapat mengenang dan menghormati kehidupan serta devosi Carlo Acutis kepada Ekaristi, sembari mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara keseluruhan, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat spiritual dan mengajak umat mengikuti jejak kebaikan Carlo dalam kehidupan sehari-hari. Tentang Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 kini memiliki 20 program studi sarjana (S1) dan 14 program Pascasarjana serta 4 Prodi Profesi. Berbagai penghargaan telah diraih antara lain tahun 2019 meraih kategori tertinggi pada bidang Social Responsibility dan Employability, serta bintang lima untuk kategori online learning pada tahun 2020, versi lembaga peringkat dunia berbasis di London, QS Stars.

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya memiliki tiga lokasi yaitu kampus, yaitu; Kampus Semanggi sebagai Excellence for Nation Development (pusat kajian Bisnis, Pemerintahan dan Masyarakat), Kampus Pluit sebagai Excellence for Health Development (pusat pendidikan Kedokteran dan Farmasi berkualitas internasional dan Rumah Sakit Atma Jaya), dan Kampus BSD sebagai Excellence for Human Development (pusat pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa).    

Baca Juga: Atma Jaya Jakarta Raih Gelar PTS Terbaik Se-Indonesia Lulusan Mudah Dapat Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti