Relokasi industri dongkrak penjualan hunian mewah di Tegal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti segmen menengah atas di kota-kota di Jawa Tengah diperkirakan akan cepat bangkit dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pendorongnya adalah letaknya yang berdekatan dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban).

Segitiga Rebana ini sangat berpotensi menopang kawasan ekonomi yang sudah ada. Tempatnya strategis dan didukung infrastruktur yang lengkap seperti akses jalan tol, Bandara Kertajati, pelabuhan Patimban, serta Kota Cirebon.

Banyak industri/pabrik yang memutuskan relokasi di jalur Rebana. Selain menjadi kawasan industri yang memacu pertumbuhan ekonomi, Segitiga Rebana juga menjadi pasar potensial bagi industri perumahan di kota-kota sekitarnya, salah satunya Tegal.


Baca Juga: Rapor sektor usaha ini merah di semester I-2020, penerimaan pajak tergerus

Menurut Associate Director Grup Ciputra Johan Giam, bisnis perumahan mewah di Kota Tegal tetap bergerak. Selain untuk ditinggali (end-user), pembeli rumah di Kota Tegal yang kebanyakan adalah pengusaha lokal, membeli rumah di atas Rp1 miliar adalah untuk investasi karena pasar sewa untuk tenaga kerja orang asing (ekspatriat) yang bekerja di industri/pabrik di sekitar Tegal juga terus bertambah.

Ia bilang, setidaknya ada 3 alasan mengapa minat investasi di sektor perumahan mewah di Kota Tegal ini meningkat. Pertama, banyaknya industri relokasi ke Jawa Tengah. Kedua, mereka memanfaatkan momentum, dimana ketika pandemi berakhir dan perekonomian membaik, harga properti diprediksi bisa melonjak tinggi. 

Ketiga, dalam kondisi perekonomian seperti sekarang ini lebih aman dan untung, jika uang yang miliaran Rupiah diinvestasikan ke properti.

“Fenomena ini dialami CitraLand Tegal. Malah di masa Covid-19 ini ada peningkatan pembelian rumah mewah di proyek kami. Saat ini pembelian rumah menengah atas dengan cara cash keras (1 bulan) dan cash bertahap (4 bulan) di CitraLand Tegal pun meningkat,” kata Johan dalam keterangan resminya, Kamis (23/7),

Menariknya, kata Johan, sebagian besar konsumen yang beli rumah secara tunai dengan mencairkan depositonya di bank. Profil pembeli itu banyak dari kalangan pengusaha bidang Apotik, baby shop, kapal, toko emas, dan hotel.

Baca Juga: Asuransi umum jaga likuiditas di tengah pandemi Covid-19, simak strateginya

Saat ini harga rumah di CitraLand Tegal mulai Rp 1,4 miliar dan tertinggi Rp 4 miliaran. Perumahan yang dikembangkan Ciputra Group ini menyediakan rumah ready stock (siap huni) dan inden.

Rumah ready stock 2 lantai ukuran besar tipe 261/240 (LB/LT) berada di cluster 5 (Sherwood) dengan harga Rp 4 miliaran. Rumah inden 2 lantai tipe 88/126 di Cluster Readwood seharga Rp 1,6 miliar dan terbaru rumah 2 lantai tipe 82/105 di Cluster Greenwood yang baru di-launching bulan Februari 2020 dibuka di Rp1,4 miliar. Sementara dari total ruko 53 yang ditawarkan, tinggal tersisa 4 unit berukuran 142/78 dan dibanderol dengan harga Rp1,7 miliar.

Project Manager CitraLand Tegal, Yusuf Fakhrudin mengatakan, dibanding perumahan dengan segmen yang hampir sama, penjulan rumah mewah di CitraLand Tegal relatif stabil. Hal ini tak terlepas dari kualitas lingkungan hunian di perumahan yang dekat dengan fasilitas-fasilitas umum kota, seperti sekolah, rumah sakit, mall, dan lain sebagainya.

Di bulan Juli ini, CitraLand Tegal memberikan penawaran menari yaitu DP (down payment) hanya 10% dan dapat cicil selama 6 kali (6 bulan). Diharapkan setelah pandemi berakhir dan ekonomi mulai stabil konsumen baru mencicil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .