KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak untuk memastikan lokasi relokasi untuk pembangunan rumah bagi warga terdampak bencana longsor di Nusa Tengggara Timur (NTT). Hal ini sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Adonara dan Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat (9/4/2021) lalu. Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB, Widiarto menyatakan, Kementerian PUPR telah menghitung perkiraan kebutuhan biaya program pembangunan Rumah RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) dalam rangka relokasi permukiman. Yakni dengan keperluan anggaran tahun jamak sekitar Rp 338 miliar. Secara rinci pada tahun anggaran 2021 sebesar Rp 236 miliar dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp 102 miliar. Kebutuhan anggaran tersebut direncanakan untuk pembangunan sebanyak 1.000 unit RISHA.
Relokasi rumah warga terdampak bencana longsor NTT, Kementerian PUPR siapkan Rp 338 M
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak untuk memastikan lokasi relokasi untuk pembangunan rumah bagi warga terdampak bencana longsor di Nusa Tengggara Timur (NTT). Hal ini sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Adonara dan Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat (9/4/2021) lalu. Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB, Widiarto menyatakan, Kementerian PUPR telah menghitung perkiraan kebutuhan biaya program pembangunan Rumah RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) dalam rangka relokasi permukiman. Yakni dengan keperluan anggaran tahun jamak sekitar Rp 338 miliar. Secara rinci pada tahun anggaran 2021 sebesar Rp 236 miliar dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp 102 miliar. Kebutuhan anggaran tersebut direncanakan untuk pembangunan sebanyak 1.000 unit RISHA.