Melihat omzet usahanya mulai tersendat akibat keberadaan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), para pengusaha di sepanjang jalan pantai utara (pantura) mulai memutar otak. Untuk mengantisipasi dampak lebih buruk, para pelaku usaha di pantura telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Contohnya seperti yang ditempuh pengelola rumah makan Pringsewu. Dalam waktu dekat, manajemen Pringsewu akan menutup restorannya yang berada di Jalan Raya Pantura Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat. "Mulai hari ini (30/7), kami akan menutup gerai Pringsewu yang ada di pantura ini,” kata Agung Nuryono, Chief Marketing Pringsewu dengan nada lirih. Namun, agar roda usahanya tetap berjalan, pengelola Pringsewu akan memindahkan gerai restorannya ke lokasi lain. Apa boleh buat, pilihan lokasi potensial justru ke tempat yang selama ini jadi biang keladi seretnya penjualan: jalan tol Cipali. "Kami akan pindah gerai ke rest area jalan tol Cipali di kilometer 101 dan 102," ungkap Agung.
Relokasi tempat menjadi pilihan pedagang Pantura
Melihat omzet usahanya mulai tersendat akibat keberadaan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), para pengusaha di sepanjang jalan pantai utara (pantura) mulai memutar otak. Untuk mengantisipasi dampak lebih buruk, para pelaku usaha di pantura telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Contohnya seperti yang ditempuh pengelola rumah makan Pringsewu. Dalam waktu dekat, manajemen Pringsewu akan menutup restorannya yang berada di Jalan Raya Pantura Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat. "Mulai hari ini (30/7), kami akan menutup gerai Pringsewu yang ada di pantura ini,” kata Agung Nuryono, Chief Marketing Pringsewu dengan nada lirih. Namun, agar roda usahanya tetap berjalan, pengelola Pringsewu akan memindahkan gerai restorannya ke lokasi lain. Apa boleh buat, pilihan lokasi potensial justru ke tempat yang selama ini jadi biang keladi seretnya penjualan: jalan tol Cipali. "Kami akan pindah gerai ke rest area jalan tol Cipali di kilometer 101 dan 102," ungkap Agung.