KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menggerakkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda di sektor pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, sebagai Program YESS di Jawa Barat, mengambil langkah kreatif. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Remitansi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekosistem pertanian desa yang tangguh, terutama melalui partisipasi petani muda. Forum Milenial Agriculture Forum (MAF) pada Rabu, (20/3), di BPP Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, menjadi platform penting untuk berdiskusi mengenai peran remitansi dalam pengembangan pertanian.
Baca Juga: NPL Bank Mandiri ke Sektor Pengembang Properti Turun Signifikan Hadir dalam forum ini adalah praktisi-praktisi terkait, seperti Bank Mandiri Cianjur, Kantor Pos Cianjur, Disnakertrans Cianjur, dan Petani Muda Local Champion HK Migran. Menurut Hero Laksono dari Disnakertrans Cianjur, Cianjur merupakan penyumbang tenaga kerja terbesar kedua di Jawa Barat setelah Karawang dan Indramayu. "Diskusi juga mencakup legalitas dan persyaratan untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kementan, Rabu (3/4). BDSP Bojongpicung, yang mayoritas penduduknya adalah petani dengan komoditas unggulan padi, menjadi fokus pembahasan. Harapannya, forum seperti MAF dapat membuka peluang bagi petani muda untuk memanfaatkan remitansi mereka sebagai modal usaha di bidang pertanian. Bank Mandiri Cabang Cianjur menawarkan layanan terbaru berupa pembukaan rekening bank Mandiri di luar negeri secara online melalui program Livin' around the World. Prosesnya mudah dan dapat dilakukan dengan KTP, serta melalui provider mana pun.
Baca Juga: Pendapatan BNI dan BRI dari Layanan Remitansi Meningkat Sementara itu, PT Pos Indonesia memiliki layanan remitansi melalui produk seperti Wesel Pos Instan dan Wesel Pos Prima, dengan kerjasama Western Union untuk pengiriman luar negeri. Perwakilan Kantor Pos Cianjur, Awal Khusna, menyoroti posisi unggul PT Pos dalam pengiriman dan ekspor hasil pertanian. Direktur Plh. Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyampaikan harapannya bahwa remitansi dapat menjadi modal untuk memajukan pertanian di daerah. Reni Suryani, project manager YESS PPIU Jawa Barat, menekankan pentingnya peran pekerja migran dalam kesuksesan program YESS. Pendapatan yang mereka dapatkan di luar negeri memberikan pelajaran bahwa dana tersebut dapat diinvestasikan kembali ke pertanian, dengan kerjasama yang baik dengan dinas tenaga kerja dan lembaga keuangan. Dalam perkembangannya, literasi yang tinggi di kalangan milenial diharapkan dapat menjadi dorongan bagi pertanian Indonesia ke depan.
Baca Juga: Perbankan gandeng fintech untuk dorong pertumbuhan bisnis remitansi Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas. Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli