KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui laporan terbarunya bertajuk Pekerja Global Indonesia, Bank Dunia sebut pada 2016 buruh migran asal Indonesia menghasilkan remitansi sebesar US$ 8,9 miliar atau sebesar Rp 118 triliun, setara 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Vivi Alatas, Lead Economist for Poverty Bank Dunia sebut, meski terhitung besar, remitensi yang dihasilkan rata-rata hanya berasal dari 18% total pendapatan buruh migran. "Sebab dari total remitansi Rp 118 triliun itu, rata-rata hanya 18% dari total pendapatan buruh migran. Di Malaysia misalnya cuma 11%, artinya ada 89% yang dihabiskan, kalau dia bisa hemat artinya remitansinya pun akan lebih besar," kata Vivi dalam acara Indonesian Global Workers: Juggling Opportunities and Risks, Selasa (28/11) di Jakarta.
Remitansi dari buruh migran bisa jauh lebih tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui laporan terbarunya bertajuk Pekerja Global Indonesia, Bank Dunia sebut pada 2016 buruh migran asal Indonesia menghasilkan remitansi sebesar US$ 8,9 miliar atau sebesar Rp 118 triliun, setara 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Vivi Alatas, Lead Economist for Poverty Bank Dunia sebut, meski terhitung besar, remitensi yang dihasilkan rata-rata hanya berasal dari 18% total pendapatan buruh migran. "Sebab dari total remitansi Rp 118 triliun itu, rata-rata hanya 18% dari total pendapatan buruh migran. Di Malaysia misalnya cuma 11%, artinya ada 89% yang dihabiskan, kalau dia bisa hemat artinya remitansinya pun akan lebih besar," kata Vivi dalam acara Indonesian Global Workers: Juggling Opportunities and Risks, Selasa (28/11) di Jakarta.