Remitansi Lebaran, rezeki jumbo bagi bank



JAKARTA. Ramadan akan segera tiba. Di bulan ini, perbankan diyakini banyak ketiban rezeki dari bisnis remittance (remitansi). Ini dikarenakan banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang mengirim uang ke keluarganya di sini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) salah satunya, memprediksi jumlah transaksi remitansi pada bulan Juli meningkat 30% dari biasanya.

"Kami tiap bulan 190 ribu transaksi. Perkiraan Juli bisa 250 ribu transaksi," hitung Direktur Keuangan BRI, Ahmad Baiquni, kepada KONTAN, Jumat, (5/7). Per bulan, BRI biasa menyalurkan remitansi sekitar Rp 665 miliar. Lalu menjelang Idul Fitri, pundi-pundi yang BRI salurkan dari berbagai negara bisa mencapai Rp 875 miliar. Baiquni bilang, per tahun pihaknya mampu menyalurkan remitansi sekitar Rp 8,5 triliun. Rata-rata yang dikirim per orangnya sekitar Rp 3,5 juta. Daerah penyaluran terbesarnya masih pada Malaysia. Kemudian stelah itu adalah Hongkong. Melalui remitansi ini, BRI yakin dapat meraup keuntungan melalui fee based income sekitar Rp 50miliar-Rp60 miliar. Jumlah tersebut ia harapkan meningkat 30% dibanding pendapatan remitansi melalui fee based income tahun lalu. Untuk dapat menjaring lebih banyak nasabah remitansi, BRI memberi program mudik gratis bagi TKI di luar negeri.

"Jadi mereka yang di Malaysia, Hongkong, timur tengah, dan daerah lain kami biayai mudik ke Indonesia," sebutnya. Program mudik ini akan memasuki tahun ketiga di 2013 ini. Baiquni menyebut, ini merupakan strategi marketing yang BRI lakukan untuk meningkatkan volume remitansinya.


BTN tergiur

Melihat menariknya pasar remitansi ini juga membuat PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan memberi jasa layanan tersebut. BTN menggandeng Bank Simpanan Malaysia untuk menyalurkan remitansi di negeri Jiran itu.

"Potensi bisnis dari layanan remitansi ini sangat besar dan terbuka bagi perbankan," sebut Direktur Utama BTN, Maryono. Ini merupakan kali pertama BTN menyalurkan remitansi. Maryono berharap BTN dapat meningkatkan pendapatan melalui fee based income hingga 15% dari adanya produk ini. Tahun lalu, fee based income BTN yakni Rp 500 miliar. Dengan adanya remitansi, BTN yakin dapat mengantongi fee based income sebesar Rp 677 miliar. Pada posisi bulan Mei, bank yang berfokus pada properti ini sudah mengantongi fee based income sejumlah Rp 325 miliar. Berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), terdapat sekitar 6,5 juta TKI yang tersebar di 142 negara. Tahun lalu, jumlah devisa yang disumbang kepada negara dari TKI tersebut mencapai US$ 6,9 miliar atau sekitar Rp 66,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: