Renault mulai mencari sosok pengganti Ghosn, dari bos Toyota sampai CEO Michelin



KONTAN.CO.ID - PARIS. Pemerintah Prancis dikabarkan mulai bergerak untuk memberhentikan pemimpin dan Kepala Eksekutif Renault Carlos Ghosn. Prancis telah meminta rapat dewan untuk digelar dengan agenda mempertimbangkan sejumlah kandidat untuk menggantikan Goshn yang kini sedang menghadapi masalah hukum di Jepang.

Dilansir dari Reuters, pemerintah Prancis yang merupakan pemegang saham terbesar Renault, sampai saat ini masih mendukung keputusan perusahaan untuk mempertahankan Ghosn di posisinya. Hal ini dilakukan sambil menunggu perkembangan persidangan yang dilakukan di Jepang atas dugaan pelanggaran di Nissan. Sementara mitra aliansi Renault asal Jepang tersebut sendiri sudah memberhentikan Goshn sejak November tahun lalu.

Namun kini sejumlah sumber Reuters menyebut pemerintah yang memiliki 15% saham Renault dan mendapat jatah dua kursi dewan, telah meminta perusahaan untuk membentuk komite nominasi pada 20 Januari nanti guna memulai proses penunjukan penerus Ghosn.


Langkah Prancis untuk menggantikan Ghosn sendiri mengikuti keputusan Pengadilan Distrik Tokyo yang pada hari Selasa sebelumnya telah menolak permintaan mantan orang nomor satu di Nissan tersebut untuk dibebaskan dengan jaminan. Selain Ghosn, mantan Direktur Nissan Greg Kelly juga turut didakwa.

Sejumlah eksekutif top dari berbagai sektor industri pun kini digosipkan jadi incaran Renault. Jean-Dominique Senard yang dikabarkan akan segera meletakan jabatannya sebagai CEO produsen ban Michelin, disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Ghosn sebagai bos Renault.

Selain dia, Wakil CEO Renault yang kini menjalankan tanggung jawab selama Goshn berada di Jepang yakni Thierry Bollore juga menjadi calon yang diunggulkan. Sejumlah nama yang turut masuk radar adalah eksekutif senior Toyota Didier Leroy hingga bos perusahaan katering Elior Philippe Guillemot.

"Philippe Guillemot menyangkal telah menjadi kandidat untuk suksesi Ghosn," kata juru bicara Elior. "Mungkin saja orang menganggapnya benar, tapi tidak lebih dari itu."

Sementara itu harian Le Figaro melaporkan dua pejabat senior kementerian keuangan Prancis melakukan perjalanan ke Tokyo pada hari Selasa. Perjalanan tersebut dimaksudkan untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemangku kepentingan Nissan yang bertujuan untuk menstabilkan aliansi dengan Renault.

Editor: Tendi Mahadi