Renault, Nissan, Mitsubishi berkongsi di startup



KONTAN.CO.ID - LAS VEGAS. Tiga produsen mobil sepakat membentuk aliansi untuk menginvestasikan dana di perusahaan startup. Mereka, Renault S.A, Nissan Motor Company Ltd, dan Mitsubishi Motors Corporation akan menghabiskan dana sebesar US$ 1 miliar untuk mendirikan perusahaan startup selama lima tahun ke depan.

CEO Renault Carlos Ghosn yang mewakili aliansi mengatakan, rencana investasi ini untuk mengembangkan terobosan teknologi terbaru. Pasalnya, di era serba digital ini, sektor transportasi tengah mengalami pergolakan yang cepat.

Pada tahun pertama, aliansi ini akan menggelontorkan dana sekitar US$ 200 juta untuk membuat teknologi mobilitas baru, semisal elektrifikasi kendaraan, sistem otonom, konektivitas dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).


“Kami ingin membuat sebuah platform untuk meningkatkan bisnis dengan tiga perusahaan,” kata Ghosn kepada wartawan di acara Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas seperti yang dilansir CNBC, Rabu (10/1).

Rencananya, aliansi ini akan menciptakan sebuah kelompok yang memungkinkan perusahaan besar bekerja dengan cepat dengan perusahaan kecil.

Presiden Nissan di Brazil Francois Dossa, menuturkan, kelompok ini akan berbentuk badan hukum yang terpisah, dan memiliki proses sendiri untuk bekerja sebagai perusahaan pemula.

Dossa bilang, perusahaan startup ini akan berkantor di pusat teknologi utama di seluruh dunia, seperti kawasan Silicon Valley, Paris, Tel Aviv, Tokyo, Yokohama, dan Beijing.

Nantinya, ketiga produsen mobil tersebut akan mendapatkan jatah kepemilikan porsi saham. Misalnya, Renault dan Nissan masing-masing memiliki 40% saham dalam dana tersebut, sedangkan Mitsubishi akan menempati 20% saham.

Komitmen awal, aliansi tersebut berencana meluncurkan 12 model all-electric selama enam tahun ke depan, dan juga berencana memasarkan kendaraan dengan teknologi penggerak otonom dan mengembangkan layanan pembawa kendaraan robo-vehicle.

Baik Renault, Nissan dan Mitsubishi memperkirakan pendapatan bisnis pada aliansi ini akan mencapai US$ 240 miliar, dengan penjualan unit tahunan lebih dari 14 juta pada akhir 2022. Aliansi tersebut menjual 10 juta kendaraan pada tahun 2017.

Strategi bisnis ini merupakan langkah menuju pemenuhan aliansi hingga tahun 2022. Kelompok aliansi yang merupakan produsen mobil asal Prancis dan Jepang ini sepakat untuk meningkatkan penjualan dan melakukan pembagian biaya antara ketiga perusahaan tersebut.

Sebelumnya, sederet produsen mobil telah membentuk aliansi untuk tetap berada di pasar. Misalnya, pembentukan aliansi dana bergerak serupa ole General Motors Co GM Ventures LLC, BMW Group i Ventures dan Toyota Motor Corp Toyota AI Ventures.

Editor: Sanny Cicilia