KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham Five9 Inc menolak penjualan perusahaan perangkat lunak call center senilai US$ 14,7 miliar ke Zoom Video Communications Inc. Keputusan tersebut menjadi pukulan besar bagi rencana Zoom untuk memperluas bisnisnya setelah mendapat sokongan dari pandemi Covid-19. Mengutip Reuters, pemegang saham Five9 mendapat rekomendasi untuk menentang kesepakatan itu dengan alasan kekhawatiran pertumbuhan dan masuk saham kelas ganda. Padahal, kesepakatan tersebut digadang-gadang bisa menjadi akuisisi terbesar yang dilakukan Zoom. Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang diumumkan pada bulan Juli, pemegang saham Five9 akan menerima 0,5533 saham Zoom untuk setiap saham Five9. Persyaratan tersebut menyiratkan premi 12,8% di atas harga pasar Five9 dan menilai perusahaan sebesar US$ 14,7 miliar.
Rencana akuisisi ditolak, Five9 Inc batal jual seluruh sahamnya ke Zoom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham Five9 Inc menolak penjualan perusahaan perangkat lunak call center senilai US$ 14,7 miliar ke Zoom Video Communications Inc. Keputusan tersebut menjadi pukulan besar bagi rencana Zoom untuk memperluas bisnisnya setelah mendapat sokongan dari pandemi Covid-19. Mengutip Reuters, pemegang saham Five9 mendapat rekomendasi untuk menentang kesepakatan itu dengan alasan kekhawatiran pertumbuhan dan masuk saham kelas ganda. Padahal, kesepakatan tersebut digadang-gadang bisa menjadi akuisisi terbesar yang dilakukan Zoom. Berdasarkan ketentuan kesepakatan yang diumumkan pada bulan Juli, pemegang saham Five9 akan menerima 0,5533 saham Zoom untuk setiap saham Five9. Persyaratan tersebut menyiratkan premi 12,8% di atas harga pasar Five9 dan menilai perusahaan sebesar US$ 14,7 miliar.