JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terus membesarkan gurita bisnisnya di industri menara telekomunikasi. Teranyar, TOWR sedang berproses untuk menguasai PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Aksi korporasi ini akan dilakukan TOWR melalui entitas usahanya, PT iForte Solusi Infotek (iForte). Nantinya, iForte akan membeli saham milik PT Bakti Taruna Sejati dan beberapa pemegang saham minoritas IBST. Rencana akuisisi ini dilakukan melalui proses tender atau lelang yang diadakan oleh PT Bakti Taruna Sejati dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Setelah terpilih sebagai pemenang lelang, Protelindo langsung menunjuk IForte yang juga merupakan perusahaan terkendalinya untuk bertindak sebagai pembeli dalam rencana akuisisi ini. Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Nusantara, Monalisa Irawan menyampaikan mengenai harga pengambilalihan, para pihak masih dalam proses finalisasi harga.
Namun sumber dana untuk mengakuisisi 90,11% saham IBST akan berada dari dana internal iForte. Tanggal penyelesaian rencana akuisisi juga masih belum ditentukan secara pasti. Mona bilang setelah akuisisi, IBST akan tetap menjadi perusahaan tercatat. Entitas Grup Djarum ini juga sepakat untuk memenuhi ketentuan pencatatan yang berlaku di Bursa Efek Indonesia, khususnya
free float. "Dalam hal pelaksanaan mandatory
tender offer menyebabkan ketentuan
free float tidak terpenuhi, maka kami bersama dengan IBST akan mengambil langkah-langkah," jelas Mona belum lama ini. Bicara soal
free float, salah satu anak usaha TOWR, yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) masih memiliki pekerjaan rumah dari otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memenuhi ketentuan batas minimal
free float. Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara, Adam Gifari menyampaikan saat ini, SUPR sedang melakukan pengkinian data pemegang saham dalam rangka bentuk komunikasi kepada pemegang saham. Selain itu, Adam bilang SUPR juga terus melakukan korespondensi dengan otoritas Bursa Efek Indonesia dan pengawas pasar modal, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Dapat dipastikan mengenai kewajiban perseroan untuk memenuhi peraturan
free float di perusahaan terbuka, kami akan mematuhi peraturan yang ada," ucapnya, Rabu (26/6). Berdasarkan data RTI per Kamis (27/6), kepemilikan saham SUPR oleh masyarakat hanya 480.044 saham atau setara dengan 0,04%. Sisanya 99,86% atau sekitar 1,13 miliar saham SUPR dipegang oleh Protelindo.
Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) Milik Grup Djarum Tebar Dividen Final Rp 901 Miliar Rekomendasi Saham Rencana akuisisi IBST menjadi sentimen positif bagi TOWR. Equity Research Analyst Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menilai akuisisi IBST akan memperkuat TOWR sebagai perusahaan menara telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia.
Dengan akuisisi ini, TOWR juga bisa memperkuat bisnisnya di segmen non menara, yaitu fiber optik. Sambil memperluas cakupan bisnisnya di area perkotaan. "TOWR masih mempunyai valuasi sangat menarik dengan potensi kenaikan laba bersih sebesar 12% secara tahunan menjadi Rp 3,6 triliun pada akhir 2024," tulis Chistofer dalam riset, Selasa (25/6). Secara umum, Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli TOWR dengan target harga di Rp 1.500 per saham. Jika mengacu harga penutupan Kamis (27/6) di level Rp 750, maka ada potensi kenaikan hingga 100%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih