KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tujuh anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) telah menandatangani kesepakatan amendemen kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan pemerintah pekan lalu. Namun, perubahan kontrak dari tujuh anak usahanya itu belum akan merubah rencana produksi dan bisnis Grup Adaro. Head of Coorporation Comunication Adaro, Febriati Nadira mengatakan, bahwa tujuh perusahan yang sudah menandatangani amendemen kontrak adalah yang di bawah naungan Adaro Met Coal (AMC). AMC ini 100% sahamnya telah diakuisi oleh Adaro dari BHP Billiton. Ketujuhnya adalah PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal.
Rencana bisnis Adaro tak terganggu amendemen PKP2B
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tujuh anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) telah menandatangani kesepakatan amendemen kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan pemerintah pekan lalu. Namun, perubahan kontrak dari tujuh anak usahanya itu belum akan merubah rencana produksi dan bisnis Grup Adaro. Head of Coorporation Comunication Adaro, Febriati Nadira mengatakan, bahwa tujuh perusahan yang sudah menandatangani amendemen kontrak adalah yang di bawah naungan Adaro Met Coal (AMC). AMC ini 100% sahamnya telah diakuisi oleh Adaro dari BHP Billiton. Ketujuhnya adalah PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal.