Rencana buyback APLN dinilai positif



JAKARTA. Rencana aksi korporasi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) untuk membeli kembali sahamnya dinilai positif oleh analis. Laporan keuangan perseroan bisa terlihat lebih baik usai melakukan buyback.

Dalam prospektus ringkas yang terbit Selasa (28/10), manajemen APLN meyakini, buyback akan meningkatkan laba per saham perseroan. Meski demikian, buyback 10% saham yang akan dilakukan APLN dapat membuat jumlah aset dan ekuitas perseroan menurun. APLN menggelontorkan dana maksimal Rp 620 miliar untuk buyback

Dengan hitungan itu, jumlah aset dan ekuitas APLN akan berkurang sebesar-besarnya Rp 679,52 miliar. Namun, return on Asset (ROA) APLN akan naik 0,07% dan Return on Equity akan naik 0,57% menjadi 7,56%. Sementara laba per saham akan naik sebesar Rp 3,01 per saham.


Thendra Chrisnanda, Analis BNI Securities mengatakan, aksi buyback ini tak lantas bisa mengerek harga saham APLN. Namun, aksi ini dinilai positif. Apalagi jumlah saham beredar APLN pun cukup banyak. Selain itu, laporan keuangan APLN bakal terlihat lebih menarik dari sebelumnya. Sehingga, jika APLN ingin mendapatkan dana dari pasar modal akan lebih mudah.

Thendra menilai, APLN akan membutuhkan dana besar dalam beberapa tahun ke depan. Perseroan juga akan membangun pulau buatan yang bakal menelan dana triliunan rupiah. Sehingga, lanjut Thendra, kemungkinan APLN berencana menerbitkan obligasi atau rights issue. "Memperbaiki rasio keuangan dengan buyback cukup positif untuk mendapatkan dana yang lebih besar dari pasar. Ini langkah strategis yang bagus," ujar Thendra. 

Selain itu, perseroan pun akan menyimpan saham buyback sebagai treasury stock yang bisa dijual kembali ketika perseroan membutuhkan dana besar. Dalam jangka pendek, saham APLN diperkirakan hanya bisa naik terbatas. "Potensi peningkatan harga masih terbuka, namun tidak signifikan," kata dia. 

APLN memang memiliki dana kas yang cukup besar. Per September 2014, total kas dan setara kas APLN mencapai Rp 3,77 triliun. Dari sisi kinerja, APLN dianggap masih sesuai ekspektasi analis meski mengalami penurunan laba bersih. "Ini karena situasi ekonomi dalam negeri juga masih belum bagus," ujarnya.

Penjualan APLN per Kuartal-III 2014 naik tipis menjadi Rp 3,5 triliun dari sebelumnya Rp 3,4 triliun. Laba bersihnya turun dari Rp 597,48 miliar menjadi Rp 506,49 miliar. Thendra masih yakin, APLN bisa membukukan marketing sales sebesar Rp 6 triliun di akhir tahun.

Thendra merekomendasikan buy untuk saham APLN dengan target harga Rp 420 per saham. Harga APLN ditutup naik 2,03% ke level Rp 351 per saham pada perdagangan Selasa (28/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia