KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya sedang menjajaki dengan beberapa negara untuk rencana impor kedelai. Selain itu saat ini juga tengah dilakukan penghitungan kebutuhan kedelai yang diperlukan bagi para perajin tahu dan tempe. Hal tersebut kata Buwas sapaan akrabnya agar tak terjadi impor yang berlebihan yang berpotensi mengganggu kepentingan lainnya.
"Negara mana kita jajaki semuanya, tapi paling penting standar harga yang sesuai dengan perajin," kata Buwas ditemui di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/6). Adapun negara yang sudah dijajaki untuk rencana impor kedelai seperti Afrika, Thailand, Argentina dan beberapa negara lainnya.
Baca Juga: Badan Pangan Perkuat Stok Cadangan Pangan Pemerintah untuk Antisipasi Efek El Nino Kualitas kedelai dari negara-negara yang sudah dijajaki tersebut kata Buwas sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan para perajin disini. Meski sari segi kualitas sudah sesuai namun saat ini Buwas mengatakan masih dilakukan negosiasi terkait harga. "Kualitas sudah kami cek sama bisa. Cuman yang belum kan harga, karena jangan sampai harga ini kepada perajin keberatan gitu, kan kami maunya kan perajin bisa produksi dengan harga murah," jelas Buwas.
Sayangnya Ia tak mau merinci berapa harga yang diinginkan pemerintah, dengan yang ditawarkan oleh negara importir. Ia memastikan Pemerintah ingin memastikan ketersediaan dan kestabilan kebutuhan kedelai di dalam negeri. Sedangkan perajin menurut tentu menginginkan harga kedelai yang semurah mungkin. "(Masih nego harga?) Iya pasti, jadi mana yang bagus kualitasnya dan harganya bagus kita ambil untuk kebutuhan teman-teman perajin tahu tempe," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari