KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan bahwa rencana impor gas alam cair (Liquifed Natural Gas/LNG) dari perusahaan asal Singapura yaitu Keppel Offshore & Marine masih dalam tahap evaluasi. "Jadi semua hal yang berkaitan dengan impor harus berhati-hati. Makanya saat ini sedang dievaluasi," terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/8). Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan mengimpor LNG yang ditawarkan oleh Keppel Offshore & Marine. Perusahaan itu menawarkan gas alam cair dengan harga yang murah, yaitu sekitar US$ 3,8 per MMBTU-US$ 4 per MMBTU. Arcandra pun menerangkan harga itu bukan merupakan harga LNG. "Jadi, harga itu baru transportasi dan regasifikasi saja. Oleh karena itu, masih kami evaluasi," tandasnya. Keppel Offshore & Marine sendiri merupakan perusahaan konsorsium asal Singapura.
Rencana impor LNG masih dievaluasi
KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan bahwa rencana impor gas alam cair (Liquifed Natural Gas/LNG) dari perusahaan asal Singapura yaitu Keppel Offshore & Marine masih dalam tahap evaluasi. "Jadi semua hal yang berkaitan dengan impor harus berhati-hati. Makanya saat ini sedang dievaluasi," terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/8). Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan mengimpor LNG yang ditawarkan oleh Keppel Offshore & Marine. Perusahaan itu menawarkan gas alam cair dengan harga yang murah, yaitu sekitar US$ 3,8 per MMBTU-US$ 4 per MMBTU. Arcandra pun menerangkan harga itu bukan merupakan harga LNG. "Jadi, harga itu baru transportasi dan regasifikasi saja. Oleh karena itu, masih kami evaluasi," tandasnya. Keppel Offshore & Marine sendiri merupakan perusahaan konsorsium asal Singapura.