KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memprediksi rencana pemerintah mengintegrasikan tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tidak akan berdampak signifikan pada potensi pertumbuhan kinerja emiten di sektor pengelola jalan tol. Bagi emiten sektor pengelola jalan tol, kenaikan tarif tol turut menjadi faktor pendongkrak pendapatan. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunda pemberlakuan integrasi tarif tol hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebelumnya, pemerintah merencanakan akan menerapkan tarif integrasi pada Rabu (20/6). Bila tarif integrasi jadi diterapkan maka pengguna jalan tol JORR hanya akan membayar satu kali lewat dengan tarif Rp 15.000 saat masuk tanpa memperhitungkan berapa jarak yang sudah dilewati. Namun, tarif integrasi membuat tidak semua pengguna tol merasakan kenaikan tarif. Bagi pengguna jarak jauh, ada keuntungan yang cukup besar karena jadi bayar jauh lebih sedikit dari yang seharusnya.
Rencana integrasi tarif JORR tak berdampak signifikan bagi emiten jalan tol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memprediksi rencana pemerintah mengintegrasikan tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tidak akan berdampak signifikan pada potensi pertumbuhan kinerja emiten di sektor pengelola jalan tol. Bagi emiten sektor pengelola jalan tol, kenaikan tarif tol turut menjadi faktor pendongkrak pendapatan. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunda pemberlakuan integrasi tarif tol hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebelumnya, pemerintah merencanakan akan menerapkan tarif integrasi pada Rabu (20/6). Bila tarif integrasi jadi diterapkan maka pengguna jalan tol JORR hanya akan membayar satu kali lewat dengan tarif Rp 15.000 saat masuk tanpa memperhitungkan berapa jarak yang sudah dilewati. Namun, tarif integrasi membuat tidak semua pengguna tol merasakan kenaikan tarif. Bagi pengguna jarak jauh, ada keuntungan yang cukup besar karena jadi bayar jauh lebih sedikit dari yang seharusnya.