Rencana Intervensi Pemerintah Jepang Membuat Yen Melemah



SYDNEY. Hari ini, para eksportir Jepang bersorak kegirangan. Pasalnya, nilai yen mengalami pelemahan untuk pertama kalinya dalam enam hari terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan, pelemahannya merupakan yang terbesar dalam delapan tahun terakhir atas euro.

Pada pukul 18.03 waktu London, mata uang Jepang melemah dan bertengger pada posisi 95,55 per US$ dari posisi penutupan kemarin di level 92,78. Selain itu, mata uang Negeri Sakura itu melemah 3,3% dan merupakan pelemahan terbesar sejak Januari 2001 menjadi 119,95 per euro dari 115,92.

Pelemahan itu terjadi dikarenakan terjadinya rebound pada pasar saham Asia sehingga mengembalikan tingkat kepercayaan investor pada aset-aset dengan imbal hasil tinggi. 


Penyebab lain melemahnya nilai yen adalah adanya spekulasi bahwa bank sentral Jepang akan menjual mata uangnya untuk pertama kali sejak Maret 2004.

“Harga saham-saham mengalami rebound. Hal itu memberikan kepastian kepada investor. Ada juga kekhawatiran adanya intervensi oleh Pemerintah Jepang yang akhirnya banyak yang menjual yen,” jelas Tsutomo Soma, dealer currency Okasan Securities Co.

Kemarin, Menteri Keuangan Jepang Shoichi Nakagawa bilang, pemerintah siap melakukan intervensi untuk menahan laju penguatan yen. Memang, sebelumnya, yen diperdagangkan dengan nilai tertinggi selama 13 tahun terakhir atas dolar AS dan mengalami penguatan terbesar terhadap euro sejak Mei 2002 silam.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie