JAKARTA. Rencana pelepasan saham perdana PT Cipaganti Citra Graha kembali bergulir. Perusahaan akan melepas sekitar 35% dari total saham yang dicatatkan. Target dana yang diincar sebesar Rp 750 miliar. Chief Operation Officer (COO) Cipaganti Grup, Mulyadi menuturkan pelaksanaan IPO dijadwalkan pada semester I-2012. Perusahaan jasa transportasi ini telah menunjuk PT Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai penjamin emisi alias underwriter pada aksi tersebut. "Seluruh dana hasil penjualan saham akan digunakan untuk pengembangan usaha. Terutama untuk pengembangan divisi pertambangan batubara di Kalimantan," ujar Muyadi dalam rilis yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (5/12). Cipaganti Grup kini mengelola dua areal pertambangan batubara di Batulicin, Kalimantan Selatan dan Penajam, Kalimantan Timur. Produksi batu bara Cipaganti hingga kini mencapai 50 ribu metrik ton per bulan. Perseroan menargetkan, dalam jangka panjang produksi batu bara akan digenjot menjadi 3 juta metrik ton per tahun. "Cipaganti memiliki potensi besar. Agar berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas maka pilihannya adalah menjadi perusahaan publik dan dikelola secara profesional," kata CEO Cipaganti Grup, Andianto Setiabudi. Menurut mantan Ketua Bappepam Marzuki Usman, yang merupakan calon Komisaris Independen Cipaganti Group, dengan IPO membawa manfaat positif bagi share holders maupun stake holders. Menjadi perusahaan publik, juga menjadikan Cipaganti dapat dikelola secara profesional. Mulyadi berpendapat, lini usaha otojasa masih menjadi penyumbang terbesar keuntungan. Cipaganti Grup mengoperasikan 3500 armada angkutan darat jalur berbagai kota di Jawa dan Bali. Hingga 2015, Cipaganti akan memiliki 15 ribu armada otojasa, dengan jangkauan layanan meliputi Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Cipaganti juga kini mengelola bisnis penyewaan alat berat, bisnis properti dan air ticketing. Penyewaan alat berat beroperasi di Kalimantan dan Jawa dan akan dikembangkan hingga ke Sumatera dan Sulawesi. Bisnis properti juga telah berjalan, dengan membangun beberapa perumahan di kota Bandung, yakni Cipaganti Graha I di Ciwastra, Cipaganti Graha II dan Cipaganti Dreamland di Ujung Berung serta Cipaganti Rahayu Regency di Cipamokolan Soekarno Hatta di Kodya Bandung. Satu lini bisnis lain berbentuk bank yaitu Cipaganti-BPR Syariah. Bank ini melayani masyarakat, sehingga bersifat universal dan inklusif yang menekankan pada pelayanan. Produk layanannya antara lain, tabungan, deposito dan pembiayaan.
Rencana IPO Cipaganti kembali bergulir
JAKARTA. Rencana pelepasan saham perdana PT Cipaganti Citra Graha kembali bergulir. Perusahaan akan melepas sekitar 35% dari total saham yang dicatatkan. Target dana yang diincar sebesar Rp 750 miliar. Chief Operation Officer (COO) Cipaganti Grup, Mulyadi menuturkan pelaksanaan IPO dijadwalkan pada semester I-2012. Perusahaan jasa transportasi ini telah menunjuk PT Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai penjamin emisi alias underwriter pada aksi tersebut. "Seluruh dana hasil penjualan saham akan digunakan untuk pengembangan usaha. Terutama untuk pengembangan divisi pertambangan batubara di Kalimantan," ujar Muyadi dalam rilis yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (5/12). Cipaganti Grup kini mengelola dua areal pertambangan batubara di Batulicin, Kalimantan Selatan dan Penajam, Kalimantan Timur. Produksi batu bara Cipaganti hingga kini mencapai 50 ribu metrik ton per bulan. Perseroan menargetkan, dalam jangka panjang produksi batu bara akan digenjot menjadi 3 juta metrik ton per tahun. "Cipaganti memiliki potensi besar. Agar berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas maka pilihannya adalah menjadi perusahaan publik dan dikelola secara profesional," kata CEO Cipaganti Grup, Andianto Setiabudi. Menurut mantan Ketua Bappepam Marzuki Usman, yang merupakan calon Komisaris Independen Cipaganti Group, dengan IPO membawa manfaat positif bagi share holders maupun stake holders. Menjadi perusahaan publik, juga menjadikan Cipaganti dapat dikelola secara profesional. Mulyadi berpendapat, lini usaha otojasa masih menjadi penyumbang terbesar keuntungan. Cipaganti Grup mengoperasikan 3500 armada angkutan darat jalur berbagai kota di Jawa dan Bali. Hingga 2015, Cipaganti akan memiliki 15 ribu armada otojasa, dengan jangkauan layanan meliputi Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Cipaganti juga kini mengelola bisnis penyewaan alat berat, bisnis properti dan air ticketing. Penyewaan alat berat beroperasi di Kalimantan dan Jawa dan akan dikembangkan hingga ke Sumatera dan Sulawesi. Bisnis properti juga telah berjalan, dengan membangun beberapa perumahan di kota Bandung, yakni Cipaganti Graha I di Ciwastra, Cipaganti Graha II dan Cipaganti Dreamland di Ujung Berung serta Cipaganti Rahayu Regency di Cipamokolan Soekarno Hatta di Kodya Bandung. Satu lini bisnis lain berbentuk bank yaitu Cipaganti-BPR Syariah. Bank ini melayani masyarakat, sehingga bersifat universal dan inklusif yang menekankan pada pelayanan. Produk layanannya antara lain, tabungan, deposito dan pembiayaan.