JAKARTA. Untuk menggerakkan bisnisnya, PT Indosat Tbk (ISAT) akan menambah utang US$ 400 juta dengan skema Export Credit Agency (ECA). Tadinya, ECA ini akan ISAT tarik di kuartal keempat 2014. Namun tampaknya rencana tersebut harus mundur ke tahun depan. "Fleksibel. Karena underlying-nya adalah aset pengadaan," aku Andromeda Tristanto, Investor Relation ISAT, kepada KONTAN, Selasa, (7/10). Ia mengatakan, saat ini ISAT masih dalam proses perolehan pinjaman. Adapun, pinjamannya akan didapat dari beberapa vendor. Utang yang tengah ISAT jajaki ini memiliki tenor lebih dari 10 tahun. Andromeda bilang, pihaknya bisa meraih tenor panjang dan bunga murah melalui skema ECA. Pasalnya, ECA merupakan fasilitas pemerintah negara luar untuk mendorong ekspor. Nantinya, ISAT akan menggunakan pinjaman ini untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Andromeda belum mau mengungkapkan berapa nilai capex ISAT di tahun depan. Namun menurutnya, capex ISAT tahun depan akan lebih rendah dibanding tahun ini. Sekedar informasi, ISAT menganggarkan capex Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun di tahun ini. "Karena efisiensi. Capex sudah menghabiskan cukup besar di 2013 sampai 2014," sebut Andromeda. Ia memaparkan, penggunaan capex ISAT tahun depan adalah untuk ekspansi jaringan dan penambahan kapasitas. Emiten halo-halo ini akan melakukan modernisasi jaringan pada 9 kota satelit di Pulau Jawa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rencana ISAT tambah utang US$ 400 juta mundur 2015
JAKARTA. Untuk menggerakkan bisnisnya, PT Indosat Tbk (ISAT) akan menambah utang US$ 400 juta dengan skema Export Credit Agency (ECA). Tadinya, ECA ini akan ISAT tarik di kuartal keempat 2014. Namun tampaknya rencana tersebut harus mundur ke tahun depan. "Fleksibel. Karena underlying-nya adalah aset pengadaan," aku Andromeda Tristanto, Investor Relation ISAT, kepada KONTAN, Selasa, (7/10). Ia mengatakan, saat ini ISAT masih dalam proses perolehan pinjaman. Adapun, pinjamannya akan didapat dari beberapa vendor. Utang yang tengah ISAT jajaki ini memiliki tenor lebih dari 10 tahun. Andromeda bilang, pihaknya bisa meraih tenor panjang dan bunga murah melalui skema ECA. Pasalnya, ECA merupakan fasilitas pemerintah negara luar untuk mendorong ekspor. Nantinya, ISAT akan menggunakan pinjaman ini untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Andromeda belum mau mengungkapkan berapa nilai capex ISAT di tahun depan. Namun menurutnya, capex ISAT tahun depan akan lebih rendah dibanding tahun ini. Sekedar informasi, ISAT menganggarkan capex Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun di tahun ini. "Karena efisiensi. Capex sudah menghabiskan cukup besar di 2013 sampai 2014," sebut Andromeda. Ia memaparkan, penggunaan capex ISAT tahun depan adalah untuk ekspansi jaringan dan penambahan kapasitas. Emiten halo-halo ini akan melakukan modernisasi jaringan pada 9 kota satelit di Pulau Jawa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News