JAKARTA. Pergerakan rupiah sore ini melemah terhadap dollar AS, mendekati level terlemah dalam dua bulan terakhir. Pada pukul 17.14, rupiah melemah 0,3% menjadi 9.149. Pada 23 Maret lalu, rupiah sempat bertengger di posisi 9.2225, yang merupakan level terlemah sejak 12 Januari lalu. Sementara itu, indeks yang mengukur tingkat volatilitas rupiah dalam satu bulan tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 8,25%. Pelemahan rupiah disinyalir berkaitan erat dengan voting pemerintah atas rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Selama isu mengenai kenaikan harga BBM belum pasti, rupiah akan terus tertekan," jelas Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura. Dia menambahkan, aksi demonstrasi tidak membantu memperbaiki sentimen di pasar. Sekadar tambahan, sepanjang kuartal I 2012, rupiah sudah keok 1,4%. Ini menjadikan mata uang Garuda menjadi mata uang dengan performa terburuk di antara 10 mata uang Asia lain di luar yen Jepang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rencana kenaikan BBM masih menekan rupiah!
JAKARTA. Pergerakan rupiah sore ini melemah terhadap dollar AS, mendekati level terlemah dalam dua bulan terakhir. Pada pukul 17.14, rupiah melemah 0,3% menjadi 9.149. Pada 23 Maret lalu, rupiah sempat bertengger di posisi 9.2225, yang merupakan level terlemah sejak 12 Januari lalu. Sementara itu, indeks yang mengukur tingkat volatilitas rupiah dalam satu bulan tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 8,25%. Pelemahan rupiah disinyalir berkaitan erat dengan voting pemerintah atas rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Selama isu mengenai kenaikan harga BBM belum pasti, rupiah akan terus tertekan," jelas Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura. Dia menambahkan, aksi demonstrasi tidak membantu memperbaiki sentimen di pasar. Sekadar tambahan, sepanjang kuartal I 2012, rupiah sudah keok 1,4%. Ini menjadikan mata uang Garuda menjadi mata uang dengan performa terburuk di antara 10 mata uang Asia lain di luar yen Jepang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News