Rencana lelang ulang proyek pipa gas Cirebon-Semarang terbentur revisi rencana induk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dalam melelang ulang ruas pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) menemui kendala.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa bilang pihaknya telah memetakan sejumlah opsi termasuk kemungkinan melelang kembali ruas yang tak jadi dibangun PT Rekayasa Industri (Rekind).

Sayangnya, rencana lelang ulang akan sulit dilakukan jika revisi Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) tidak dilakukan. Pasalnya merujuk rencana induk di 2006, pasokan gas untuk proyek tersebut bersumber dari Bontang.


Dengan demikian, peralihan suplai gas dari Bontang ke Jambaran Tiung Biru (JTB) tidak dimungkinkan.

Baca Juga: BPH Migas bentuk tim internal tentukan nasib proyek pipa Cirebon-Semarang

"Kami sampaikan di awal dasar BPH melelang ada di dalam rencana induk, dalam RIJTDGBN itu mesti ada kepastian pasokan gas, alokasi dari mana itu dulu. Selama itu tidak ada akan jadi masalah," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (14/10).

Ia memastikan potensi suplai dari Jambaran Tiung Biru memungkinkan untuk diserap, selain itu potensi demand dari Kawasan Industri Kendal dan Batang juga tergolong menjanjikan.

Sayangnya, semua rencana tersebut kini berada di tangan pemerintah khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Di sisi lain, Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengungkapkan ketidaktersediaan pasokan gas turut jadi penyebab proyek pipa Cisem mandek.

Dalam dokumen lelang 2006, disebutkan kebutuhan gas nantinya akan dipasok dari Bontang. Kendati demikian, Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) pun urung terlaksana.

"Kami harus fair bahwa direncana induk ada pasokan gas dari Bontang, begitu BPH berikan ruas, gas hilang. Pemerintah pun wanprestasi tidak konsisten dengan rencana induk dan ada moratorium yang tidak ada targetnya," kata Jugi.

Baca Juga: Ini alasan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang mandek

Di sisi lain, Anggota Komite BPH Migas Hari Pratoyo menambahkan, terkendala nya proyek pipa Cisem memang tidak mengganggu jalannya industri Kendal dan Batang. Namun menurutnya, pemerintah telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendongkrak perekonomian khususnya kawasan industri.

"Mengganggu sih tidak tapi kesempatan dapatkan gas dan kembangkan industri Cisem ini yang sedikit boleh dikatakan kesempatannya hilang," pungkas Hari dalam kesempatan yang sama.

Selanjutnya: Begini rencana BPH Migas untuk proyek pipa gas Cirebon-Semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari