Rencana Pelindo III dan Bulog ajukan PMN



JAKARTA. Pengajuan kembali Penyertaan Modal Negara (PMN) pada revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN-P 2016 memberikan harapan kepada sejumlah BUMN pelat merah yang masuk daftar penerima PMN 2016.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III misalnya, menjadi salah satu yang masuk daftar penerima PMN senilai Rp 1 triliun. 

Operator 43 pelabuhan di tujuh provinsi dari Jawa Tengah, Bali, hingga Kalimantan Selatan ini mengatakan, akan menggunakan dana tersebut untuk mempercepat renovasi fasilitas di enam pelabuhan yang dianggap sudah tidak layak. Pelabuhan itu antara lain Maumere, Waingapu, Kalabahi, Kupang, Bima dan Kumai.


Sekretaris Perusahaan Pelindo III, Yon Irawan menjelaskan, rencana renovasi fasilitas di pelabuhan-pelabuhan kecil ini sudah masuk dalam program jangka panjang perusahaan. Hanya saja, jika menggunakan dana PMN akan lebih cepat terealisasi.

Lanjut Yon, Renovasi fasilitas pelabuhan kecil ini jika dari segi bisnis tidak memiliki daya tarik terhadap investor. Oleh sebab itu, skenario pendanaan hanya bisa dilakukan dengan menggunakan dana PMN atau melalui keuntungan dari pelabuhan komersial.

"Kalau misalnya kita mencari dana secara komersial untuk pelabuhan yang kecil akan susah ketika ditanya investor mengenai return-nya. Pelabuhan tersebut akan tetap direnovasi, tapi untuk membangun pelabuhan yg kecil itu kami harus membangun pelabuhan-pelabuhan yang untung, pelabuhan yang keuntungannya bagus baru bisa membangun pelabuhan-pelabuhan kecil yang di Indonesia Timur.," katanya kepada KONTAN, Rabu (18/5).

Bulog pun diketahui telah mengajukan PMN 2016 sebesar Rp 2 triliun. Djoni Nur Ashari selaku Sekretaris Perusahaan menuturkan, dana ini akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, salah satunya dengan menambah cold storage (gudang pendingin) sebanyak 14 unit dengan kapasitas 500 ton per satu unit.

"Kebutuhan infrastruktur memang suatu hal yang gak bisa ditawar lagi, sangat penting. Kalau memang PMN masih tidak disetujui, kita akan menggunakan dana internal yang tentunya bertahap supaya tidak menganggu cash flow perusahaan," ujarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia