Rencana penerbitan global bond menggeliat, ini yang perlu diwaspadai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten mengumumkan akan menerbitkan obligasi global berdenominasi mata uang asing atau global bond. Baru-baru ini, emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex (SRIL) berencana menerbitkan surat utang baru dengan nilai pokok sebanyak-banyaknya US$ 325 juta.

Jumlah tersebut setara Rp 4,6 triliun menggunakan kurs tengah Bank Indonesia di level Rp 14.155 per dolar AS. 

"Setelah surat utang diterbitkan dan ditawarkan, surat utang tersebut akan didaftarkan dan dikutip dalam daftar resmi dari SGX-ST," tulis Presiden Direktur Sri Rejeki Isman Iwan Setiawan Lukminto dalam keterbukaan informasi, Senin (11/1).  


Terkait jadwal pelaksanaan Corporate Communication Sri Rejeki Isman Joy Citradewi mengungkapkan masih akan melihat perkembangannya lebih lanjut. "Kami akan lihat perkembangannnya ya," ujarnya ketika dihubungi Kotan.co.id, Selasa (12/1). Hal serupa juga berlaku terkait penggunaan dana yang dikantongi melalui penerbitan global bond ini. 

Baca Juga: Sri Rejeki Isman (SRIL) akan menerbitkan obligasi US$ 325 juta

Emiten tekstil lainnya PT Pan Brothers Tbk (PBRX) juga berniat menerbitkan obligasi global senilai US$ 350 juta. Obligasi bertenor lima tahun itu rencananya akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).

Pan Brothers akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk membiayai utang sindikasi sebesar US$ 138,5 juta belum termasuk bunga dan biaya terkait yang perlu dibayarkan. Adapun besaran bunga dan biaya lain yang harus dibayarkan mencapai US$ 332.000 bulan Januari 2021 ini. 

Di sisi lain, dana akan digunakan untuk membiayai global notes dengan nilai pokok US$ 171,08 juta. Beban bunga dan biaya utang yang harus dibayarkan pada Januari 2021 sebesar US$ 6,5 juta. Jika target penerbitan tak maksimal, refinancing akan diprioritaskan untuk pembiayaan kembali global notes. 

Sebenarnya, langkah penerbitan global bond ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan Rabu (6/1). Akan tetapi rapat tersebut ditunda hingga pengumuman lebih lanjut. 

Baca Juga: Penjualan masker sumbang 3% dari revenue Pan Brothers (PBRX)

Editor: Wahyu T.Rahmawati