KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan baru Prabowo Subianto semakin mengerucut. Calon-calon menteri sudah dipanggil dan mendapat pembekalan. Ada beberapa program Prabowo di sektor properti. Seperti rencana pembangunan tiga juta rumah per tahun. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal menjadi emiten yang paling diuntungkan pada pemerintahan baru mendatang, seiring dengan rencana penerapan kebijakan insentif pajak sebanyak 16%. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo sebelumnya menyebutkan rencana Prabowo menghapus pajak properti 16%. Terdiri atas penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebanyak 11% dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% dalam beberapa tahun. Ada beberapa emiten yang diuntungkan dengan rencana itu. Salah satunya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). “Kebijakan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong penjualan properti dan pertumbuhan kredit perumahan. Hal ini juga mempercepat tercapainya target pembangunan rumah dan memberi stimulus positif bagi perekonomian,” ujar analis Kiwoom Sekuritas Mifthaul Khaer, dalam penjelasannya Rabu (16/10).
Rencana Prabowo: Insentif Pajak Properti & Bangun 3 Juta Rumah, Ini Dampaknya ke BBTN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan baru Prabowo Subianto semakin mengerucut. Calon-calon menteri sudah dipanggil dan mendapat pembekalan. Ada beberapa program Prabowo di sektor properti. Seperti rencana pembangunan tiga juta rumah per tahun. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal menjadi emiten yang paling diuntungkan pada pemerintahan baru mendatang, seiring dengan rencana penerapan kebijakan insentif pajak sebanyak 16%. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo sebelumnya menyebutkan rencana Prabowo menghapus pajak properti 16%. Terdiri atas penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebanyak 11% dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% dalam beberapa tahun. Ada beberapa emiten yang diuntungkan dengan rencana itu. Salah satunya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). “Kebijakan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong penjualan properti dan pertumbuhan kredit perumahan. Hal ini juga mempercepat tercapainya target pembangunan rumah dan memberi stimulus positif bagi perekonomian,” ujar analis Kiwoom Sekuritas Mifthaul Khaer, dalam penjelasannya Rabu (16/10).