Rencana PSBB Jakarta menambah daya tarik investor pada lelang SBSN pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada pertengahan September 2020 nanti diyakini masih akan menarik dan mampu mencapai target indikatif. Minat investor diyakini masih akan hadir pada lelang pekan depan. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pekan depan.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menggelar lelang SBSN di Selasa (15/9). Adapun target indikatif lelang pekan depan sebesar Rp 8 triliun dari penawaran lima seri SBSN. Adapun tujuan lelang yakni untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono memprediksi, prospek lelang sukuk negara Selasa (15/9) depan masih banyak diminati investor. Hal tersebut juga didukung beberapa sentimen yang dianggap mampu menjadi katalis positif pada lelang.


"Salah satunya, kembali diterapkannya PSBB DKI Jakarta yang berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat. Dengan begitu, akan meningkatkan likuiditas yang sejatinya saat ini masih cukup melimpah," kata Edy kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).

Baca Juga: Minat pada lelang SUN hari ini berkurang, ini sebabnya

Berkaca pada kondisi tersebut, dia meyakini aset surat berharga masih menjadi pilihan investasi yang cukup aman bagi investor. Selain itu, isu independensi Bank Indonesia (BI) saat ini mereda setelah pemerintah berpendapat bahwa penerapan kebijakan moneter harus bersifat independen dan kredibel.

Untuk itu, Edy meyakini target indikatif lelang SBSN pekan depan masih dapat ditembus, dengan potensi penawaran masuk di kisaran Rp 38 triliun. Adapun tenor yang bakal banyak dipilih investor kemungkinan jangka pendek atau sekitar 3-4 tahun seperti seri PBS27 dan PBS26.

Apalagi, penurunan harga Surat Utang Negara (SUN) yang terjadi pekan ini dinilai Edy turut mendorong yield SUN naik. Kondisi tersebut kembali menarik minat investor untuk masuk ke pasar obligasi Tanah Air, terutama bagi investor asing. "Range yield SUN benchmark seperti tenor 10 tahun, pekan depan diprediksi berada di level 6,7% hingga 6,8%," kata dia. 

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang SUN Selasa (8/9) turun 33% dari lelang sebelumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati