Rencana Restrukturasi Utang Luar Negeri Evergrande Gagal Atasi Kepanikan Investor



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Rencana restrukturisasi utang luar negeri Evergrande Group gagal mengatasi kepanikan investor soal prospek sektor properti yang membuat saham para developer lawan menurun pada Kamis (23/3).

Sehari sebelumnya, Evergrande, perusahaan properti di China yang krisis tersebut mengumumkan bahwa proposal restrukturisasi utang luar negeri nilainya mencapai US$ 22,7 miliar. Hal itu lantas dipandang sebagai ujian sentimen investor terhadap sektor yang dihadapi.

Di bawah rencana restrukturisasi utang, pemegang obligasi Evergrande diberi dua pilihan utama. Yakni menukar semua kepemilikan dengan obligasi baru yang punya tenor 10 tahun hingga 12 tahun, atau menukarnya menjadi kombinasi antara obligasi baru dengan tenor 5 tahun hingga 9 tahun dan instrumen ekuitas.


Baca Juga: Miliarder China Ini Telah Kehilangan Lebih dari 90% Kekayaannya, Apa yang Terjadi?

Rencana restrukturasi Evergrande tersebut mendapat kritik dari Analis Quiddity Advisors, David Blennerhassett.

“Untuk kreditur, apa ada alternatif atau hak recourse? Terdengar kasar, tapi memang begitu,” ujar David, dilansir dari Reuters pada Kamis (23/3).

“Terlalu dini untuk berspekulasi bahwa ini menjadi tanda jika hal buruk di Evergrande sudah berakhir," tambahnya.

Evergrande menyebutkan, pembiayaan tambahan sebesar 250 miliar yuan (US$ 36,55 miliar) hingga 300 miliar yuan akan diperlukan agar bisa beroperasi dalam tiga tahun ke  depan.

Baca Juga: Restrukturisasi Utang China Evergrande Ditargetkan Disepakati Akhir Maret

Editor: Khomarul Hidayat