JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bergerak di area positif pagi ini. Per pukul 10.59, saham BBTN naik 1,69% menjadi Rp 1.200. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, broker yang paling gencar mengoleksai saham ini di antaranya: UoB Kay Hian Securities senilai Rp 1,19 miliar, Erdhika Elit Sekuritas senilai Rp 1,07 miliar, dan Lautandhana Securities senilai Rp 625,75 juta. Disinyalir, perburuan investor atas saham bank pelat merah ini terkait dengan aksi korporasi perusahaan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, BBTN berencana menggelar rights issue dengan target dana mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun tahun ini."Rencana rights issue perusahaan kami lihat cukup strategis. Hal ini dikarenakan selain sebagai alternatif pendanaan, right issue ini dapat digunakan perusahaan sebagai persiapan guna menghadapi basel III yang akan dimulai dalam waktu dekat," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi. Dia menambahkan, dengan outlook perbankan yang tidak sebaik tahun sebelumnya, BBNI masih dapat mencatatkan pertumbuhan yang disebabkan outlook pertumbuhan perumahan yang positif pada tahun ini. Berdasarkan konsensus, tujuh analis merekomendasikan buy, lima analis merekomendasikan hold, dan dua analis merekomendasikan sell. Target harga rata-rata saham ini adalah Rp 1.567 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rencana rights issue dongkrak harga saham BBTN
JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bergerak di area positif pagi ini. Per pukul 10.59, saham BBTN naik 1,69% menjadi Rp 1.200. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, broker yang paling gencar mengoleksai saham ini di antaranya: UoB Kay Hian Securities senilai Rp 1,19 miliar, Erdhika Elit Sekuritas senilai Rp 1,07 miliar, dan Lautandhana Securities senilai Rp 625,75 juta. Disinyalir, perburuan investor atas saham bank pelat merah ini terkait dengan aksi korporasi perusahaan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, BBTN berencana menggelar rights issue dengan target dana mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun tahun ini."Rencana rights issue perusahaan kami lihat cukup strategis. Hal ini dikarenakan selain sebagai alternatif pendanaan, right issue ini dapat digunakan perusahaan sebagai persiapan guna menghadapi basel III yang akan dimulai dalam waktu dekat," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi. Dia menambahkan, dengan outlook perbankan yang tidak sebaik tahun sebelumnya, BBNI masih dapat mencatatkan pertumbuhan yang disebabkan outlook pertumbuhan perumahan yang positif pada tahun ini. Berdasarkan konsensus, tujuh analis merekomendasikan buy, lima analis merekomendasikan hold, dan dua analis merekomendasikan sell. Target harga rata-rata saham ini adalah Rp 1.567 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News