Rencana stimulus baru untuk usaha mikro bisa kurangi beban UMKM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tengah merancang dua stimulus baru untuk lapisan usaha mikro dan ultra mikro.

Pertama, bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta kepada 12 juta usaha kecil dengan anggaran sekitar Rp 30 triliun. Kedua, kredit modal kerja tanpa bunga sebesar Rp 2 juta per debitur usaha mikro atau ultra mikro.

Sri Mulyani bilang, kebijakan ini masih dalam pembahasan internal pemerintah. Yang jelas diharapkan stimulus ini dapat membantu sebagian besar dari total UMKM yang terdata dalam Kemenkop UKM yakni sekitar 60 juta pelaku usaha.


Baca Juga: UMKM butuh uang tunai agar dapat menggerakkan usahanya kembali

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) Ajib Hamdani mengapresiasi perluasan program bagi usaha kecil tersebut. Menurut Ajib, stimulus ini akan menjadi suplai modal, sekaligus menopang daya beli. Dus, ekonomi usaha kecil bisa bergerak.

Kendati demikian, Ajib menilai, pemerintah harus mencermati dan mengkaji lebih lanjut terkait pemanfaatan stimulus agak tepat sasaran.

“Karena database UKM kita masih lemah. Jangan sampai ada alokasi pinjaman tanpa bunga ini, hanya masuk ke ekosistem bisnis para pengusaha yang ternyata besar. Sehingga selanjutnya yang mendapat manfaat atas subsidi bunga ini tidak tepat sasaran,” kata Ajib kepada Kontan.co.id, Selasa (11/8).

Untuk lebih tepat sasaran, Ajib menyampaikan ada dua hal utama yang perlu diperdalam oleh pemerintah. Pertama, mendesain database yang presisi tentang UKM, dan menjadi penjamin kredit berjalan. Kedua, sektor mikro lebih butuh kepastian mendapat dana pinjaman dan tidak begitu masalah dengan bunga.

Sementara itu, Kepala Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai berapapun dana stimulus pasti sangat bermanfaat bagi usaha kecil. “Dengan bantuan ini usaha mikro kecil bisa mengurangi beban pengeluaran mereka,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (11/8).

Namun, Piter menambahkan, yang lebih dibutuhkan usaha kecil adalah kembali normalnya perekonomian. Ia bilang, selama masih ada wabah Covid-19, sebagian besar UMKM dipastikan akan mengalami penurunan pendapatan.

Baca Juga: Realisasi stimulus UMKM baru capai 26,3%, Sri Mulyani langsung evaluasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat