Rencana stimulus ekonomi AS menopang harga emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) menahan harga emas dari penurunan tajam dalam sepekan terakhir. Padahal, harga komoditas lainnya seperti batubara dan minyak tengah bergerak turun.

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menjelaskan, aksi jual emas sempat terjadi lantaran penguatan dollar Amerika Serikat (AS) dan membuat kilau emas meredup. Namun, kejatuhan tersebut berhasil terpangkas karena adanya ekspektasi stimulus ekonomi lebih lanjut dari AS.

Pasar juga tengah dikhawatirkan naiknya imbal hasil acuan surat utang negara AS atau obligasi AS yang menguat di atas 1%.


Baca Juga: Analis: Gugatan tidak akan berdampak signifikan terhadap fundamental Antam

Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan rencana stimulus senilai US$ 1,9 triliun untuk menahan dampak pandemi corona, meskipun beberapa anggota Partai Republik keberatan dengan nilai stimulus jumbo tersebut.

"Indeks utama pasar saham global jatuh dari level tertinggi dan kontrak berjangka komoditas lainnya juga turun, sedangkan dollar AS naik tipis terhadap mata uang utama dunia lainnya," kata Nanang kepada Kontan.co.id, Minggu (24/1).

Nanang menilai, harga emas akan kembali diuji dengan serangkaian katalis penting diantaranya rapat regular Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) dan data PDB AS. Menurutnya, The Fed tidak akan mengubah suku bunga, namun sinyalemen kebijakan moneter bisa saja terjadi di tengah kondisi saat ini.

"Sepekan ke depan, harga  emas akan berada di rentang harga pasar antara resisstance di US$ 1.917 per ons troi dan berikut US$ 1.959 per ons troi, serta support pada US$ 1.802 per ons troi dan US$ 1.764 per ons troi," ujarnya.

Selanjutnya: Harga emas Antam Rp 957.000 per gram, harga buyback Rp 838.000 (23 Januari 2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat