TOKYO. Indeks Topix Jepang bergerak fluktuatif pagi ini. Pada pukul 10.02 waktu Tokyo, indeks Topix tak banyak mengalami perubahan di level 757,93. Sebelumnya, salah satu indeks acuan di Jepang ini sempat naik 0,3% dan turun 0,4%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% menjadi 8.774,3, setelah sebelumnya turun 0,7%. Sepanjang pekan ini, Nikkei sudah turun sebesar 2%, sedangkan indeks Topix turun 1,5%.Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 1,2%, Toyota Motor Corp turun 0,9%, dan Fanuc Corp turun 4%. Pergerakan indeks yang fluktuatif dipengaruhi berbagai sentimen. Sebut saja rencana Presiden AS Barack Obama yang ingin mengucurkan dana senilai US$ 447 miliar untuk mendongkrak pertumbuhan negaranya serta krisis utang di kawasan Eropa."Kebijakan Obama sudah diprediksi sebelumnya oleh pelaku pasar, sehingga tidak lagi menjadi kejutan positif. Alhasil, dampaknya terhadap pergerakan pasar sangat terbatas," jelas Masaru Hamasaki, chief strategist Toyota Asset management Co di Tokyo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rencana stimulus Obama membuat bursa Jepang fluktuatif
TOKYO. Indeks Topix Jepang bergerak fluktuatif pagi ini. Pada pukul 10.02 waktu Tokyo, indeks Topix tak banyak mengalami perubahan di level 757,93. Sebelumnya, salah satu indeks acuan di Jepang ini sempat naik 0,3% dan turun 0,4%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% menjadi 8.774,3, setelah sebelumnya turun 0,7%. Sepanjang pekan ini, Nikkei sudah turun sebesar 2%, sedangkan indeks Topix turun 1,5%.Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 1,2%, Toyota Motor Corp turun 0,9%, dan Fanuc Corp turun 4%. Pergerakan indeks yang fluktuatif dipengaruhi berbagai sentimen. Sebut saja rencana Presiden AS Barack Obama yang ingin mengucurkan dana senilai US$ 447 miliar untuk mendongkrak pertumbuhan negaranya serta krisis utang di kawasan Eropa."Kebijakan Obama sudah diprediksi sebelumnya oleh pelaku pasar, sehingga tidak lagi menjadi kejutan positif. Alhasil, dampaknya terhadap pergerakan pasar sangat terbatas," jelas Masaru Hamasaki, chief strategist Toyota Asset management Co di Tokyo.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News