Rencana Stimulus Properti Prabowo, Begini Pengaruhnya terhadap Avia Avian (AVIA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto berencana memberikan sederet stimulus positif untuk sektor properti. Stimulus ini mulai dari penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) 11% dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 5%, yang direncanakan berlangsung selama 1 tahun hingga 3 tahun.

Nah bukan hanya sektor properti, stimulus yang direncanakan oleh Presiden Prabowojuga berpotensi memberikan dampak terhadap emiten bahan bangunan.

PT Avia Avian Tbk (AVIA) sebagai salah satu emiten di bidang bahan bangunan mengungkapkan bahwa berbagai stimulus di sektor properti secara tidak langsung akan berdampak positif ke kinerja perusahaan.


"Secara segmen, AVIA masih sangat dominan di pasar ritel atau renovasi rumah dengan kontribusi divisi proyek yang saat ini berkisar 2% dari total penjualan," kata Head of Investor Relations AVIA Andreas Timothy Hadikrisno kepada Kontan, Selasa (22/10) malam.

Andreas menerangkan, AVIA terus berupaya meningkatkan kontribusi divisi proyek. Namun pihaknya tetap berhati-hati untuk tidak terlibat dalam proyek berskala besar yang dapat mengakibatkan tekanan pada marjin dan risiko dalam hal ketentuan pembayaran. 

"Avian Brands fokus dalam menumbuhkan bisnis pada divisi proyek B2B dan komersial dengan cara memasuki segmen baru, seperti kontraktor, desain interior, perusahaan korporat, kompleks perumahan dan sebagainya," jelasnya.

Baca Juga: AVIA Dorong Keberlanjutan Lewat Program CSR Inovatif di Desa Wadungasih

Dirinya juga berharap kondisi ekonomi dapat tumbuh dengan baik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, karena hal itu akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.

Untuk target penjualan tahun penuh 2024, AVIA menargetkan pertumbuhan nilai sebesar 6%-10%, sementara pertumbuhan volume diproyeksikan mencapai 4%-8%.

Untuk laba bersih, AVIA menargetkan pencapaian marjin di kisaran 21%-22% dari total penjualan hingga akhir tahun 2024.

 
AVIA Chart by TradingView

"Ke depannya, kami berharap volume penjualan dapat tumbuh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya.

Melansir laporan keuangannya, AVIA meraih penjualan konsolidasi sebesar Rp 3,62 triliun. Angka ini meningkat 3,20% dibandingkan penjualan konsolidasi pada semester I-2023 sebesar Rp 3,50 triliun. 

AVIA juga mencatat kinerja bottom-line yang solid dengan marjin laba kotor sebesar 45%, majin EBITDA sebesar 27,7%, dan marjin laba bersih sebesar 22,3%.

 

Selanjutnya: Bursa Jepang Rabu (23/10): Indeks Nikkei Turun untuk Sesi ke-3 Beruntun Jelang Pemilu

Menarik Dibaca: Daftar Tanaman Herbal Tahan Panas yang Tidak Mudah Mati Terkena Sinar Matahari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih