JAKARTA. Saham PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMAS) pagi ini bergerak positif. Pada pukul 11.13, saham IMAS tercatat naik 0,29% menjadi Rp 17.250. Berdasarkan data Bloomberg, tiga broker yang paling banyak berburu saham ini adalah Net Sekuritas senilai Rp 136 miliar, Nikko Securities senilai Rp 693,5 juta, dan eTrading Securities senilai Rp 259,5 juta. Pergerakan positif saham IMAS terkait dengan aksi korporasi perusahaan. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, IMAS berniat memecah nilainominal saham (stock split) dengan rasio 1:2. Nilai nominal saham IMASnantinya akan dipecah menjadi Rp 250 per saham dari sebelumnya Rp 500per saham."Stock split yang dilakukan perusahaan ini akan membuat harga saham perusahaan menjadi lebih rendah dan jumlah saham beredar semakin lebih banyak. Akibatnya, saham perusahaan akan semakin lebih likuid dengan jumlah investor yang semakin banyak dan beragam," jelas Kepala Riset eTrading Betrand Reynaldi. Dia menilai, langkah yang diambil IMAS ini cukup strategis mengingat rencana ekspansi perusahaan ke depannya dapat mengkrak harga saham perusahaan. Berdasarkan konsensus, enam analis merekomendasikan buy dan satu analis merekomendasikan sell dengan target harga rata-rata Rp 17,986 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rencana stock split dongkrak saham IMAS
JAKARTA. Saham PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMAS) pagi ini bergerak positif. Pada pukul 11.13, saham IMAS tercatat naik 0,29% menjadi Rp 17.250. Berdasarkan data Bloomberg, tiga broker yang paling banyak berburu saham ini adalah Net Sekuritas senilai Rp 136 miliar, Nikko Securities senilai Rp 693,5 juta, dan eTrading Securities senilai Rp 259,5 juta. Pergerakan positif saham IMAS terkait dengan aksi korporasi perusahaan. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, IMAS berniat memecah nilainominal saham (stock split) dengan rasio 1:2. Nilai nominal saham IMASnantinya akan dipecah menjadi Rp 250 per saham dari sebelumnya Rp 500per saham."Stock split yang dilakukan perusahaan ini akan membuat harga saham perusahaan menjadi lebih rendah dan jumlah saham beredar semakin lebih banyak. Akibatnya, saham perusahaan akan semakin lebih likuid dengan jumlah investor yang semakin banyak dan beragam," jelas Kepala Riset eTrading Betrand Reynaldi. Dia menilai, langkah yang diambil IMAS ini cukup strategis mengingat rencana ekspansi perusahaan ke depannya dapat mengkrak harga saham perusahaan. Berdasarkan konsensus, enam analis merekomendasikan buy dan satu analis merekomendasikan sell dengan target harga rata-rata Rp 17,986 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News