Rencana Wika atas dana hasil penjualan JBT



JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) resmi melepas kepemilikan sahamnya di PT Jasamarga Bali Tol (JBT). Setara 9.000 lembar saham atau 5% kepemilikan WIKA di JBT ini dilepas dengan harga Rp 1,67 juta per saham.

Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede beralasan, pelepasan saham JBT merupakan bagian dari strategi WIKA. "Jadi dana yang didapatkan bisa dipergunakan untuk yang lain," ucap Natal saat dihubungi wartawan, Rabu (30/1).

Natal menjelaskan, kepemilikan saham di JBT merupakan investasi exit plan. Dari perolehan dana pelepasan itu, WIKA akan memakai sebagian besar untuk kebutuhan bisnis WIKA secara induk.


"Masuk ke anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) kami yang Rp 1,7 triliun. Penggunaanya kan macam-macam, ada untuk pengembangan usaha baru, meneruskan investasi, pembelian alat, dan lain-lain," tambah Natal.

Sementara itu, menurut Natal, proses pelepasan saham JBT belum final. Pasalnya, WIKA harus melalui proses perizinan, valuasi, dan tawar menawar harga.

Namun dalam situs resmi PT Jasamarga (Persero) Tbk (JSMR) terungkap, bahwa pembeli saham JBT milik WIKA adalah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung.

Susunan pemegang saham JBT setelah keluarnya WIKA adalah JSMR dengan kepemilikan 55%, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 17,98%, PT Angkasa Pura I (Persero) 8%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) 1%, PT Hutama Karya (Persero) 1%, PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) 1%, Pemprov Bali 8,01% dan Pemkab Badung 8,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: