KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota G20 dalam pertemuan The G20 Joint Finance Ministers and Agriculture Ministers (JFAMM) di Washington, DC, Selasa (11/10) mencatat bahwa sejak tahun 2020, risiko terhadap ketahanan pangan diseluruh dunia telah meningkat. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya pandemi covid-19 dan cuaca ekstrem. Hal tersebut diperparah dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang semakin memperburuk yang memperburuk kerawanan pangan global, sehingga banyak anggota G20 menyerukan diakhirinya perang tersebut. "Salah satu anggota menyatakan pandangan bahwa sanksi sepihak berdampak negatif terhadap kerawanan pangan global, sementara beberapa anggota mencatat bahwa sanksi yang terkait dengan perang di Ukraina tidak ditargetkan pada barang pertanian atau pupuk," tertulis dalam rangkuman pertemuan The G20 Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting, Selasa (18/10).
Respon Ancaman Pangan Global, G20 Berhasil Kumpulkan Dana US$ 60,5 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota G20 dalam pertemuan The G20 Joint Finance Ministers and Agriculture Ministers (JFAMM) di Washington, DC, Selasa (11/10) mencatat bahwa sejak tahun 2020, risiko terhadap ketahanan pangan diseluruh dunia telah meningkat. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya pandemi covid-19 dan cuaca ekstrem. Hal tersebut diperparah dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang semakin memperburuk yang memperburuk kerawanan pangan global, sehingga banyak anggota G20 menyerukan diakhirinya perang tersebut. "Salah satu anggota menyatakan pandangan bahwa sanksi sepihak berdampak negatif terhadap kerawanan pangan global, sementara beberapa anggota mencatat bahwa sanksi yang terkait dengan perang di Ukraina tidak ditargetkan pada barang pertanian atau pupuk," tertulis dalam rangkuman pertemuan The G20 Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting, Selasa (18/10).