JAKARTA. Kinerja produk reksadana campuran sepanjang 2012 tak merata. Meski banyak produk memberi
return positif, banyak juga produk mencatat rapor merah. Data PT Infovesta Utama menunjukkan, produk reksadana Prospera Balance milik Prospera Asset Management paling jeblok di antara produk reksadana campuran lain.
Return produk ini minus 17,13%. Reksadana Net Dana Flexi juga mencatat
return minus 7,23%. Reksadana Star Balanced mencatat
return minus 7,20% tahun lalu. Kinerja ini jauh di bawah rata-rata
return reksadana campuran Infovesta Balance Fund Index sepanjang 2012 sebesar 7,59%. Rata-rata
return instrumen ini naik dibanding 2011 sebesar 2,57%.
Analis Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan, timpangnya kinerja produk reksadana campuran dipengaruhi strategi dan waktu penempatan portfolio.
Return reksadana bisa cemerlang bila dana dialokasikan pada efek yang harganya naik dan sebaliknya. "Pemilihan waktu yang tepat untuk alokasi dana menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kinerja reksadana," tutur dia. Edbert menambahkan,
return reksadana campuran juga dipengaruhi porsi saham. Ia memperkirakan, sejumlah produk reksadana campuran menempatkan alokasi dananya pada saham sektor komoditas dan konsumen di 2012. Tahun lalu, pergerakan saham kedua sektor itu bertolak belakang. Sektor komoditas bergerak negatif sepanjang tiga kuartal pertama, dan baru bergerak positif pada kuartal terakhir 2012. "
Rebound yang terjadi belum cukup untuk mengompensasi kejatuhan tiga kuartal, sehingga belum bisa memberikan
return tinggi," ujarnya. Sementara sektor konsumsi justru lari kencang sejak awal tahun. Reksadana yang memiliki saham ini tentu memberikan
return positif. Edbert memperkirakan, produk reksadana campuran yang memiliki alokasi saham lebih besar ketimbang obligasi berpotensi memberi
return lebih tinggi tahun ini. Sebab, instrumen saham diperkirakan masih bergerak positif. "Reksadana campuran dapat memberikan return dalam kisaran 8%-11%, " kata dia. Di sisi lain, sejumlah produk reksadana campuran mencatat
return di atas rata-rata. Nikko BUMN Plus milik PT Nikko Asset Management mencetak
return tertinggi di angka 29,4%. Akhir November 2012 lalu, produk ini menempatkan 74,97% dana di saham, pendapatan tetap 12,77% dan sisanya pasar uang.
Produk TRIM Kombinasi 2 milik PT Trimegah Asset Management mencatat
return 26,27%. Produk ini menempatkan maksimal 75% dana di saham, maksimal 50% di obligasi dan pasar uang. MNC Dana Kombinasi milik PT MNC Asset Management memberikan
return 25,96%. Produk ini memutar dana minimal 5% dan maksimal 75% pada masing-masing efek saham, pendapatan tetap, dan pasar uang. Reksadana SAM Syariah Berimbang milik PT Samuel Aset Manajemen menjadi satu-satunya produk syariah yang masuk lima besar di jajaran kinerja rekadana campuran dengan
return 25,61%. Agus Yanuar, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen mengatakan, pihaknya menempatkan 78,2% dana di saham, obligasi 10,7% dan sisanya pasar uang. "Tahun ini reksadana campuran bisa memberikan
return 13,5% hingga 15%," tutur Agus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati