JAKARTA. Demi mencapai target produksi di masa mendatang, PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) mengakuisisi PT Surya Global Makmur. Pembelian perusahaan yang memiliki konsesi batubara itu dilakukan oleh anak usaha Renuka, yakni PT Bandargah Mandiangin Internasional.Sekretaris Perusahaan Renuka, Eka Nikawanti, menyatakan, akuisisi Surya Global terlaksana setelah terjadi pengikatan jual beli saham senilai US$ 50 juta. Adapun perjanjian jual beli itu ditandatangani pada tanggal 26 Mei 2014 lalu dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 23 Juni 2014. "Akuisisi dilakukan anak usaha kami," ujar dia ke KONTAN, Minggu (13/7).Menurut Eka, Surya Global merupakan perusahaan tambang yang telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP) batubara. Luas lahan konsesi tambang yang dimiliki Surya Global mencapai 2.600 hektare (ha). Lokasinya di Sorolangun, Provinsi Jambi. Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui besaran cadangan dari konsesi batubara milik Surya Global.Renuka mengakuisisi Surya Global dalam rangka mencapai target kenaikan produksi batubara secara bertahap dari tahun ke tahun. Selain bakal mendapatkan produksi batubara dari Surya Global, Renuka juga berniat menggeber produksi batubara anak usahanya, PT Jambi Prima Coal. Jambi Prima memegang IUP untuk lahan pertambangan seluas 1.000 ha yang berlokasi di Kecamatan Mandiangan, Sorolangun , Jambi.Sekadar mengingatkan, Renuka membeli 99,99% kepemilikan saham Jambi Prima pada November 2011 lalu dari tangan PT Surya Commodities. Mengutip laporan The Australian Joint Ore Reserves Committee (JORC), sumber daya dan cadangan batubara yang berada di lahan konsesi tambang milik Jambi Prima masing-masing sebesar 120,3 juta ton dan 92,6 juta ton.Produksi batubara Renuka selama tiga tahun terakhir terhitung masih mini. Sepanjang 2011, Renuka hanya menghasilkan batubara sebanyak 413.214 ton. Di tahun berikutnya, produksi batubara Renuka mencapai 485.920 ton batubara. Kisaran produksi Renuka tidak berubah di tahun 2013, yaitu 400.000 ton. Namun untuk tahun ini, Renuka berharap produksinya bisa naik berlipat dua menjadi 800.000 ton.Dalam rencana jangka panjangnya, Renuka menetapkan target produksi batubara yang optimistis, mencapai 5 juta ton pada 2016 nanti.Sebelumnya, Komisaris Utama Renuka, J. Suresh Kumar menuturkan, tahun ini perusahaannya hanya mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 1 juta. Seluruh anggaran itu akan ditutup dengan kas internal. Belanja modal tahun ini kecil karena tahun lalu Renuka sudah membangun pelabuhan dan jetty.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Renuka mengakuisisi tambang batubara
JAKARTA. Demi mencapai target produksi di masa mendatang, PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) mengakuisisi PT Surya Global Makmur. Pembelian perusahaan yang memiliki konsesi batubara itu dilakukan oleh anak usaha Renuka, yakni PT Bandargah Mandiangin Internasional.Sekretaris Perusahaan Renuka, Eka Nikawanti, menyatakan, akuisisi Surya Global terlaksana setelah terjadi pengikatan jual beli saham senilai US$ 50 juta. Adapun perjanjian jual beli itu ditandatangani pada tanggal 26 Mei 2014 lalu dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 23 Juni 2014. "Akuisisi dilakukan anak usaha kami," ujar dia ke KONTAN, Minggu (13/7).Menurut Eka, Surya Global merupakan perusahaan tambang yang telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP) batubara. Luas lahan konsesi tambang yang dimiliki Surya Global mencapai 2.600 hektare (ha). Lokasinya di Sorolangun, Provinsi Jambi. Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui besaran cadangan dari konsesi batubara milik Surya Global.Renuka mengakuisisi Surya Global dalam rangka mencapai target kenaikan produksi batubara secara bertahap dari tahun ke tahun. Selain bakal mendapatkan produksi batubara dari Surya Global, Renuka juga berniat menggeber produksi batubara anak usahanya, PT Jambi Prima Coal. Jambi Prima memegang IUP untuk lahan pertambangan seluas 1.000 ha yang berlokasi di Kecamatan Mandiangan, Sorolangun , Jambi.Sekadar mengingatkan, Renuka membeli 99,99% kepemilikan saham Jambi Prima pada November 2011 lalu dari tangan PT Surya Commodities. Mengutip laporan The Australian Joint Ore Reserves Committee (JORC), sumber daya dan cadangan batubara yang berada di lahan konsesi tambang milik Jambi Prima masing-masing sebesar 120,3 juta ton dan 92,6 juta ton.Produksi batubara Renuka selama tiga tahun terakhir terhitung masih mini. Sepanjang 2011, Renuka hanya menghasilkan batubara sebanyak 413.214 ton. Di tahun berikutnya, produksi batubara Renuka mencapai 485.920 ton batubara. Kisaran produksi Renuka tidak berubah di tahun 2013, yaitu 400.000 ton. Namun untuk tahun ini, Renuka berharap produksinya bisa naik berlipat dua menjadi 800.000 ton.Dalam rencana jangka panjangnya, Renuka menetapkan target produksi batubara yang optimistis, mencapai 5 juta ton pada 2016 nanti.Sebelumnya, Komisaris Utama Renuka, J. Suresh Kumar menuturkan, tahun ini perusahaannya hanya mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 1 juta. Seluruh anggaran itu akan ditutup dengan kas internal. Belanja modal tahun ini kecil karena tahun lalu Renuka sudah membangun pelabuhan dan jetty.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News