Renyah laba kemitraan jamur aneka rasa



BISNIS camilan berbahan baku jamur belum surut. Buktinya, tawaran kemitraan olahan jamur marak di berbagai wilayah Tanah Air. Salah satunya adalah tawaran kemitraan yang diusung oleh Candra Wijaya lewat jamur goreng dengan merek Jamur Tik Tok.

Candra mendirikan usaha ini sekitar empat tahun lalu di Jakarta. Dua tahun kemudian, ia berani menawarkan kemitraan untuk memperbesar bisnisnya. "Saat ini outlet kita ada belasan. Dua milik sendiri, dan sisanya mitra," tuturnya.

Jenis jamur yang diusung Jamur Tik Tok adalah jamur tiram. Menurut Candra, jamur ini memiliki harga jual yang murah namun mengandung banyak nutrisi. Jenis jamur ini juga digemari banyak orang sehingga memiliki prospek bisnis yang cukup baik.


Jamur Tik Tok mengusung sekitar tujuh varian rasa jamur, seperti jamur goreng rasa sambal balado, jagung panggang, barbeku, dan keju. Harga jual jamur goreng olahannya berkisar Rp 6.000−Rp 7.000 per porsi.

Jika tertarik bergabung, Candra menawarkan dua tipe kemitraan. Pertama, paket komplet seharga Rp 7,5 juta. Dari paket ini mitra mendapatkan gerobak, peralatan, dan pelatihan karyawan. Kedua, yaitu paket ekonomis seharga Rp 2 juta.

Mitra nantinya mendapatkan pelatihan dan hak pakai merek. Dari kedua paket ini, mitra masih harus membeli bahan baku yang biasanya seharga Rp 300.000 untuk sebulan.

Khusus bahan baku, ke depannya mitra harus membeli bumbu dari pusat. Namun pengadaan bahan baku jamur dapat membeli sendiri karena banyak tersedia di pasar.

Menurut perhitungan Candra, setidaknya mitra bisa menjual 30 porsi dalam sehari. Dengan perhitungan harga jual Rp 5.000 per porsi, omzet sekitar Rp 4,5 juta per bulan. Diprediksi, marginnya adalah 17,77%, sehingga mitra dapat meraih laba bersih sebesar Rp 800.000 saban bulan.

Jika mitra mengambil paket seharga Rp 7,5 juta, mitra dapat balik modal dalam 9 bulan−10 bulan. Saat ini, Candra mengaku sedang memproses permintaan kerjasama 2 hingga 3 mitra baru. Anda tertarik? Silakan menimbang sebelum memutuskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri