KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum menghadapi tantangan likuiditas selama pandemi, perbankan belum mengoptimalkan pencarian dan via pasar uang baik antar bank maupun dengan Bank Indonesia dengan repo. Sebaliknya, koleksi surat berharga negara (SBN) justru makin tinggi. Merujuk catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per 15 Juni 2020 kepemilikan SBN oleh perbankan telah mencapai nilai Rp 1.000,25 triliun dengan komposisi 32,60%. Nilai tersebut meningkat hingga 61,57% dibandingkan awal tahun senilai Rp 622,2 triliun dengan porsi 22,63% terhadap total SBN beredar. Baca Juga: Meski bisnis tertekan corona, multifinance klaim siap bayar obligasi jatuh tempo
Repo dan PUAB sepi, bank pilih koleksi SBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum menghadapi tantangan likuiditas selama pandemi, perbankan belum mengoptimalkan pencarian dan via pasar uang baik antar bank maupun dengan Bank Indonesia dengan repo. Sebaliknya, koleksi surat berharga negara (SBN) justru makin tinggi. Merujuk catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per 15 Juni 2020 kepemilikan SBN oleh perbankan telah mencapai nilai Rp 1.000,25 triliun dengan komposisi 32,60%. Nilai tersebut meningkat hingga 61,57% dibandingkan awal tahun senilai Rp 622,2 triliun dengan porsi 22,63% terhadap total SBN beredar. Baca Juga: Meski bisnis tertekan corona, multifinance klaim siap bayar obligasi jatuh tempo